PRABU UNPAD 2014 #1
Prolog:
Istilah "OSPEK" (Orientasi Studi dan PEngenalan Kampus) biasanya lazim digunakan di universitas-universitas negeri maupun swasta di Indonesia. Ospek kurang lebih hampir sama seperti MOS (Masa Orientasi Sekolah) saat SMP dan SMA. Tapi, cukup banyak hal-hal "menyeramkan" yang tergambar saat kita mendengar kata Ospek, seperti akan dikerjai senior, disuruh bawa barang yang aneh-aneh, disuruh buat nametag ribet, dimarah-marahi senior, atau bahkan diberi hukuman-hukuman secara mental maupun fisik. TAPI, DI UNPAD BEDA (gak selow amat). Di sini bukan Ospek namanya, melainkan "PRABU", akronim dari Penerimaan Mahasiswa Baru. Kami, para mahasiswa baru juga bukan disebut "MaBa", melainkan "Pramuda" (Padjajaran Muda). Intinya, semua hal-hal menyeramkan mengenai Ospek, semuanya terbantahkan di Universitas Padjajaran :))
Senin, 18 Agustus 2014. Baru aja tidur beberapa jam, jam setengah 4 udah harus bangun, karena kita kumpul jam 5. And you know what, pagi ini, nyokap gue nelpon gue bahkan sampai 5 kali... Mulai dari nanya udah sarapan belum, sampai ngingetin bawa ini bawa itu, jangan lupa ini jangan lupa itu. Alhamdulillah, masih diberikan kesempatan buat diperhatikan sama orang tua yang sangat sayang sama gue <3<3<3
Singkat aja, jam 5 kita kumpul di depan Bale 4, langsung baris, dipandu akang-teteh FK Unpad yang berslayer merah (kamlap/keamanan lapangan). Kalo agak telat atau lambat, pasti dibilang "Percepat, Dek." Sehabis baris, kita jalan ke FK Unpad, gedung dekanat (C1). Dari situ, kita disuruh baris, terus disuruh pindah ke parkiran C6-_- Di C6 juga cuma sebentar, lalu kita moving lagi ke Stadion Jati Padjajaran. Lah, kalo ujungnya ke GOR juga mah sebenernya bakal lebih deket kalo dari Bale 4 langsung ke sana..... Dan itu capek banget, apalagi bawaan kita cukup banyak. Selama perjalanan, gue udah mulai ngos-ngosan (gue emang gak kuat stamina). Tapi dalem hati, gue memotivasi diri sendiri, "Kuat, Din, kuat. Calon dokter harus kuat."
Singkat aja, jam 5 kita kumpul di depan Bale 4, langsung baris, dipandu akang-teteh FK Unpad yang berslayer merah (kamlap/keamanan lapangan). Kalo agak telat atau lambat, pasti dibilang "Percepat, Dek." Sehabis baris, kita jalan ke FK Unpad, gedung dekanat (C1). Dari situ, kita disuruh baris, terus disuruh pindah ke parkiran C6-_- Di C6 juga cuma sebentar, lalu kita moving lagi ke Stadion Jati Padjajaran. Lah, kalo ujungnya ke GOR juga mah sebenernya bakal lebih deket kalo dari Bale 4 langsung ke sana..... Dan itu capek banget, apalagi bawaan kita cukup banyak. Selama perjalanan, gue udah mulai ngos-ngosan (gue emang gak kuat stamina). Tapi dalem hati, gue memotivasi diri sendiri, "Kuat, Din, kuat. Calon dokter harus kuat."
Sebelum masuk GOR, barang-barang yang mau disumbangin (beras 3 kg, buku pengetahuan 3) dimasukkan ke karung yang udah disediakan di dekat pintu masuk GOR. Sambil menuju GOR, udah ada beberapa senior yang memakai jas almamater dengan slayer coklat yang mulai ngomong "Percepat, Dek!" dan agak galak gimana gitu. Sesampainya di GOR, kita malah langsung disambut kakak-kakak berwajah ramah yang menyapa, "Wilujeung enjiing", "Wilujeung sumpiiing," "Selamat dataaang." Sungguh sangat kontras dengan yang di luar.
Di dalam GOR, anak fakultas lain banyak yang udah dateng. Kita langsung duduk berdasarkan kelompok besar dan warna pita. Kebetulan gue kelompok 14 dan pita putih, jadi duduk gue di sebelah kiri, hampir di ujung (paling ujung kelompok 16), dan di barisan agak di depan (paling depan pita putih, tengah pita kuning, belakang pita merah).
Di dalam GOR, anak fakultas lain banyak yang udah dateng. Kita langsung duduk berdasarkan kelompok besar dan warna pita. Kebetulan gue kelompok 14 dan pita putih, jadi duduk gue di sebelah kiri, hampir di ujung (paling ujung kelompok 16), dan di barisan agak di depan (paling depan pita putih, tengah pita kuning, belakang pita merah).
Awalnya, kita diajarin lagu bahasa Sunda, ciptaan Pak Rektor, terus nyanyi bareng. Judulnya "Karatagan Ki Sunda". Liriknya:
And my favorite part of the song was the "nanjeur....nanjeur.....nanjeur di Buana" hahaha. Ngga tau kenapa, asik aja pas nyanyiin bagian "nanjeur"-nya._. Anyway, gue sama sekali ngga ngerti 100% arti lagunya. Tapi katanya itu tentang pemuda Sunda gitu~ And a big applause for our rector: Prof. Ganjar Kurnia, yang di sela-sela kesibukannya, masih sempat menciptakan lagu.
Setelah lagu Ieu Kuring, kita main yang "kepala, pundak, lutut, kaki". Awalnya masih pake bahasa Indonesia, dan baru deh pake bahasa Sunda. Liriknya jadi "sirah, taktak, tu'ur suku" ditambah terakhirnya "cangkeng digeal-geol" (pinggul digeal-geol--ngga tau bahasa Indonesia nya). Dan yang nyanyiinnya ituloh, suaranya lucu... Mana nada lagunya jadi Sunda gitu. Udah gitu pas bagian ketiga yang "siraah taktaaak" itu pas "taktak", suaranya jadi rada cempreng hahaha. Pokoknya seru pisan, euy!
By the way, satu hal yang rasanya gak akan gue dapatkan kalau gue diterima di pilihan pertama gue di SBMPTN/SIMAK: belajar budaya Sunda! Yap, ibarat pepatah "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung," karena kita sekarang berada di Tanah Sunda, Tanah Padjajaran, otomatis kita harus belajar budayanya dong! Dan sangat menyenangkan rasanya, belajar budaya baru, bahasa baru, tata krama baru, terlebih lagi bagi gue yang notabene ga ada keturunan Sunda ataupun keluarga yang asli Sunda... Inilah salah satu yang membuat gue amazed dengan Unpad dan merasa semakin excited buat melanjutkan studi di sini! :))
Lanjut, masih nyanyi-nyanyi, tapi bukan lagu Sunda lagi, melainkan lagu-lagunya Unpad. Di antaranya, lagu Hymne Unpad dan Almamater ciptaan Kang Iwan R. A. Rachman. Kedua lagu ini cukup membuat gue merinding, dan cukup membuat gue move on dari lagu Genderang UI :")
Selesai nyanyi-nyanyi segala macem, dilanjutkan sama gladi bersih Sidang Senat Penerimaan Mahasiswa Baru. Kemudian, dimulailah acara inti... Para anggota senat, rektor, dosen, guru besar, semuanya mulai memasuki GOR Jati dengan pakaian kebesaran mereka, sejenis pakaian toga berwarna hitam lengkap dengan topi dan segala macam aksesorinya (well, gue gatau namanya). Dalam hati gue berkata, "Nggak panas, apa, pake baju begitu?"
Yaa, pokoknya, pas sidang senat ini, isinya ngomong-ngomong gitu (?) Ga banyak yang gue inget. Yang jelas, kita harus bangga bisa diterima di Unpad, karena tahun ini, Unpad lagi-lagi menjadi universitas dengan jumlah peminat terbanyak se-Indonesia! Oleh karena itu, kita ngga boleh sia-siain kesempatan bisa kuliah di Unpad. Selain itu, kita juga harus seimbang antara akademis dan non-akademis, misalnya organisasi, karena di dunia nyata nanti, ga ada gunanya IPK lo 4.0 tapi lo ngga bisa berkomunikasi dengan baik sama orang atau ngga punya koneksi yang luas. Yaa kurang lebih begitulah.
Nggak lupa, ada pemakaian jas almamater secara simbolik. Awalnya ada segelintir Pramuda yang dpipilih secara acak dari beberapa fakultas untuk diberikan jas almamater secara simbolik. Setalah mereka udah pakai jasnya, kita semua disuruh pakai juga semuanya. Dan setelah itu, kita langsung nyanyi Hymne Unpad dan Almamater. And this was my favorite part! Entah kenapa, rasanya bener-bener merinding, di saat lo udah bener-bener "resmi" jadi bagian dari Unpad, di saat lo udah bisa memakai atribut kebanggan Unpad (dalam hal ini, jas almamater), dan akhirnya lo nyanyi lagu "kebangsaan"-nya Unpad. Merinding, parah. Setiap mau nyanyi, gue langsung mengancingkan jas almamater gue secara sempurna, dan menyanyi dengan penuh penghayatan, sebagai seorang Pemuda Padjajaran yang bangga akan almamaternya. Hahaha kenapa lebay banget sih, Din :")
Another memorable moments are..........saat Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Unpad nyanyi. Yah, kalo itu sih ngga usah ditanya lagi. Mereka bahkan udah dikirim ke Perancis (atau Jerman gitu) untuk lomba, dan yang pasti emang keren banget. Ada juga Lingkung Seni Sunda (LISES) yang mainin instrumen ataupun nyanyi lagu Sunda yang nggak kalah keren. Ada lagi band dari mahasiswa yang keren juga, apalagi pas saxophone-nya main. Duh, melting... Tapi ada yang jauh lebih keren! Dan antimainstream! Ada satu band yang sangat fenomenal, yaitu The GBs (baca: de jibis)! Apaan tuh? Itu adalah The Guru Besar(s)! Jadi, para guru besar main band... Ada yang pegang drum, keyboard (guru besar FK loh), gitar, bass, dan nyanyi. Dan yang mereka nyanyiin lagu-lagu anak muda semua men... Ada Lebih Indah (Adera), A Thousand Years (Christina Perri), All Of Me (John Legend), dan ga ada lagu jadul deh... Jadi mereka nyanyinya ganti-gantian, dan suaranya bagus juga. Tapi tiba-tiba gue teringat sesuatu. Kemarin, pas gue lagi ngerjain "Timeline 10 Tahun ke Depan" di bale, gue mendengar suara-suara orang nyanyi. Sepertinya dari Gor Jati. Nyanyinya tuh sering lupa lirik, jadinya gue, Putri sama Talitha malah ngetawain... Sekarang, gue baru mikir, "Oooh jadi yang nyanyi-nyanyi kemaren itu para guru besar?" Waah ga nyangka. Ya, wajarlah kalau salah lirik, soalnya kan lagunya lagu-lagu sekarang, jadi wajar kalau belum terlalu menguasai. Tapi, a pretty big applause banget buat para guru besar! Keren banget ngga sih, udah pada bergelar doktor, mungkin ada yang profesor, masih sempet-sempetnya main band dengan pakaian toga lengkap di dalam GOR yang saat itu udaranya panas banget... Dan ini cukup menginspirasi gue. Para guru besar yang udah sesibuk itu aja masih sempet bersenang-senang, berarti kita juga masih bisa banyak bersenang-senang kan, selama masa kuliah nanti? :))
Oh iya, ada juga 3 orang senior Unpad yang berprestasi masing-masing di bidang akademik, olahraga dan seni. Yang pertama, cowok, lupa namanya, berprestasi di bidang akademik, banyak ikut lomba karya tulis apa research gitu.....lupa. Yang kedua, cewek, berprestasi bidang olahraga yaitu bulu tangkis. Selain itum beliau juga finalis Putri Indonesia/Miss Indonesia dari Jawa Barat! Nah, yang ketiga, cowok, berprestasi dalam bidang seni, tepatnya seni suara. Begitu nyanyi seriosa, wah, keren banget lah pokoknya. Beliau ngomong kebanyakan pake bahasa Inggris. Yang lucu saat beliau cerita waktu lomba paduan suara di Perancis. Katanya "Everyone is from UK, from Slovenia, and I'm from Jatinangor?" dan sebelumnya sempat bilang "I'm only from Jatinangor, small village in Sumedang." dan itu kocak banget... Kesannya Jatinangor itu bener-bener desa terpencil di Sumedang. Sumedang aja masih bagian dari Jawa Barat. Jawa Barat aja masih bagian dari Indonesia. Sedangkan peserta lain dari negara-negara Eropa... Tapi alhamdulillah menang juga kan! :))
Siangnya, ada pemutaran video tentang unpad gitu. Mulai dari ciri khas Unpad, tipe mahasiswa Unpad, cara berpakaian anak Unpad, cerita horor di Unpad, dan lain-lain. Dilanjutkan dengan hal yang paling keren nih. Katanya mau ada talkshow dengan bintang tamu yang udah terkenal dan sukses banget. Pas dikasih liat videonya, beliau (si narasumber) lagi turun dari helikopternya di Unpad. Pada bertanya-tanya gitu kan beliau siapa. Dan ternyata beliau adalah Pak WISNHUTAMA! Terus yang jadi moderator talkshow nya juga salah satu presenter di NET TV. Dan kita juga diliput NET TV loh... Kurang keren apa :)) Jadi intinya, isi talkshow tersebut adalah tentang wirausaha dan persaingan di wilayah ASEAN. Yang gue tangkep adalah, sebelum bersaing di ASEAN, minimal kita harus mampu bersaing di lingkup yang sempit dulu (misalnya fakultas, kampus). Dan sisanya, gue ga terlalu inget... Tapi merhatiin kok hehehehe-_-
Terakhir, sebelum pulang, ada focus group discussion. Jadi, perkelompok besar, masih dibagi beberapa bagian buat ngebahas satu masalah yang sebelumnya ada dalam talkshow sama Wisnhutama, yaitu tentang potensi Indonesia dalam pasar bebas ASEAN. Kebetulan, gue ditunjuk jadi notulen, di mana di akhir diskusi, gue yang disuruh membuat kesimpulan hasil diskusi. Cukup menyenangkan, apalagi teman-teman kelompok gue yang berasal dari berbagai fakultas, semuanya pada kompak dan menyenangkan. Akhirnya, setelah diskusi, kita pun pulaaang :))
N.B : Seperti prolog di awal, ospek kan identik sama dimarahin senior. Nah, saat Prabu, ada juga senior yang kerjanya marah-marah, teriak-teriakin kita kok... Mereka adalah DIVKAM, alias Divisi Keamanan, yang memakai slayer warna coklat. Tapi, mereka ngga selalu ada. Mereka cuma muncul saat kita mau mulai baris lagi, atau saat kita harus baris secara rapi dan disiplin. Itu juga mereka cuma sekedar teriak "Percepat, Dek!" "Tidak ada yang memainkan alat komunikasi!" "Tidak ada yang tidur!" "Tidak mengobrol, Putri!" "Tidak bengong, Putra!" Cuma gitu doang... Itu juga teriaknya dari jauh, ngga pas depan muka kita. Tapi itu semua semata untuk membuat kita disiplin... Dan kita bukannya takut, malah pada membuat lelucon tentang mereka, gara-gara cara ngomongnya yang agak lucu. Soalnya, ngomongnya suka diputus-putus gitu, misalnya "Tidak ada, yang, memainkan, alat, komuni, kasi!" gitu hahaha. Yaa tapi pas acaranya mulai, mereka langsung menghilang entah ke mana. Tapi saat mereka diperlakukan, tiba-tiba mereka datang entah dari mana hahaha
Ieu kuring
Kuring, lalanang Sunda
Kuring, wanoja Sunda
Mikanyaah ka rahayatna
Rek ngarumat lemah caina
Rek rumawat ka budayana
Moal rek luncat mulang
Lamun Sunda can meunang
Makalangan.... Kumelendang
Getih kuring, renghap kuring
Batin kuring, sukma kuring
Tekad kuring, lengkah kuring
Pikeun Sunda
Nanjeur....nanjeur.....nanjeur di Buana
And my favorite part of the song was the "nanjeur....nanjeur.....nanjeur di Buana" hahaha. Ngga tau kenapa, asik aja pas nyanyiin bagian "nanjeur"-nya._. Anyway, gue sama sekali ngga ngerti 100% arti lagunya. Tapi katanya itu tentang pemuda Sunda gitu~ And a big applause for our rector: Prof. Ganjar Kurnia, yang di sela-sela kesibukannya, masih sempat menciptakan lagu.
Setelah lagu Ieu Kuring, kita main yang "kepala, pundak, lutut, kaki". Awalnya masih pake bahasa Indonesia, dan baru deh pake bahasa Sunda. Liriknya jadi "sirah, taktak, tu'ur suku" ditambah terakhirnya "cangkeng digeal-geol" (pinggul digeal-geol--ngga tau bahasa Indonesia nya). Dan yang nyanyiinnya ituloh, suaranya lucu... Mana nada lagunya jadi Sunda gitu. Udah gitu pas bagian ketiga yang "siraah taktaaak" itu pas "taktak", suaranya jadi rada cempreng hahaha. Pokoknya seru pisan, euy!
By the way, satu hal yang rasanya gak akan gue dapatkan kalau gue diterima di pilihan pertama gue di SBMPTN/SIMAK: belajar budaya Sunda! Yap, ibarat pepatah "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung," karena kita sekarang berada di Tanah Sunda, Tanah Padjajaran, otomatis kita harus belajar budayanya dong! Dan sangat menyenangkan rasanya, belajar budaya baru, bahasa baru, tata krama baru, terlebih lagi bagi gue yang notabene ga ada keturunan Sunda ataupun keluarga yang asli Sunda... Inilah salah satu yang membuat gue amazed dengan Unpad dan merasa semakin excited buat melanjutkan studi di sini! :))
Lanjut, masih nyanyi-nyanyi, tapi bukan lagu Sunda lagi, melainkan lagu-lagunya Unpad. Di antaranya, lagu Hymne Unpad dan Almamater ciptaan Kang Iwan R. A. Rachman. Kedua lagu ini cukup membuat gue merinding, dan cukup membuat gue move on dari lagu Genderang UI :")
Selesai nyanyi-nyanyi segala macem, dilanjutkan sama gladi bersih Sidang Senat Penerimaan Mahasiswa Baru. Kemudian, dimulailah acara inti... Para anggota senat, rektor, dosen, guru besar, semuanya mulai memasuki GOR Jati dengan pakaian kebesaran mereka, sejenis pakaian toga berwarna hitam lengkap dengan topi dan segala macam aksesorinya (well, gue gatau namanya). Dalam hati gue berkata, "Nggak panas, apa, pake baju begitu?"
Yaa, pokoknya, pas sidang senat ini, isinya ngomong-ngomong gitu (?) Ga banyak yang gue inget. Yang jelas, kita harus bangga bisa diterima di Unpad, karena tahun ini, Unpad lagi-lagi menjadi universitas dengan jumlah peminat terbanyak se-Indonesia! Oleh karena itu, kita ngga boleh sia-siain kesempatan bisa kuliah di Unpad. Selain itu, kita juga harus seimbang antara akademis dan non-akademis, misalnya organisasi, karena di dunia nyata nanti, ga ada gunanya IPK lo 4.0 tapi lo ngga bisa berkomunikasi dengan baik sama orang atau ngga punya koneksi yang luas. Yaa kurang lebih begitulah.
Nggak lupa, ada pemakaian jas almamater secara simbolik. Awalnya ada segelintir Pramuda yang dpipilih secara acak dari beberapa fakultas untuk diberikan jas almamater secara simbolik. Setalah mereka udah pakai jasnya, kita semua disuruh pakai juga semuanya. Dan setelah itu, kita langsung nyanyi Hymne Unpad dan Almamater. And this was my favorite part! Entah kenapa, rasanya bener-bener merinding, di saat lo udah bener-bener "resmi" jadi bagian dari Unpad, di saat lo udah bisa memakai atribut kebanggan Unpad (dalam hal ini, jas almamater), dan akhirnya lo nyanyi lagu "kebangsaan"-nya Unpad. Merinding, parah. Setiap mau nyanyi, gue langsung mengancingkan jas almamater gue secara sempurna, dan menyanyi dengan penuh penghayatan, sebagai seorang Pemuda Padjajaran yang bangga akan almamaternya. Hahaha kenapa lebay banget sih, Din :")
Another memorable moments are..........saat Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Unpad nyanyi. Yah, kalo itu sih ngga usah ditanya lagi. Mereka bahkan udah dikirim ke Perancis (atau Jerman gitu) untuk lomba, dan yang pasti emang keren banget. Ada juga Lingkung Seni Sunda (LISES) yang mainin instrumen ataupun nyanyi lagu Sunda yang nggak kalah keren. Ada lagi band dari mahasiswa yang keren juga, apalagi pas saxophone-nya main. Duh, melting... Tapi ada yang jauh lebih keren! Dan antimainstream! Ada satu band yang sangat fenomenal, yaitu The GBs (baca: de jibis)! Apaan tuh? Itu adalah The Guru Besar(s)! Jadi, para guru besar main band... Ada yang pegang drum, keyboard (guru besar FK loh), gitar, bass, dan nyanyi. Dan yang mereka nyanyiin lagu-lagu anak muda semua men... Ada Lebih Indah (Adera), A Thousand Years (Christina Perri), All Of Me (John Legend), dan ga ada lagu jadul deh... Jadi mereka nyanyinya ganti-gantian, dan suaranya bagus juga. Tapi tiba-tiba gue teringat sesuatu. Kemarin, pas gue lagi ngerjain "Timeline 10 Tahun ke Depan" di bale, gue mendengar suara-suara orang nyanyi. Sepertinya dari Gor Jati. Nyanyinya tuh sering lupa lirik, jadinya gue, Putri sama Talitha malah ngetawain... Sekarang, gue baru mikir, "Oooh jadi yang nyanyi-nyanyi kemaren itu para guru besar?" Waah ga nyangka. Ya, wajarlah kalau salah lirik, soalnya kan lagunya lagu-lagu sekarang, jadi wajar kalau belum terlalu menguasai. Tapi, a pretty big applause banget buat para guru besar! Keren banget ngga sih, udah pada bergelar doktor, mungkin ada yang profesor, masih sempet-sempetnya main band dengan pakaian toga lengkap di dalam GOR yang saat itu udaranya panas banget... Dan ini cukup menginspirasi gue. Para guru besar yang udah sesibuk itu aja masih sempet bersenang-senang, berarti kita juga masih bisa banyak bersenang-senang kan, selama masa kuliah nanti? :))
Oh iya, ada juga 3 orang senior Unpad yang berprestasi masing-masing di bidang akademik, olahraga dan seni. Yang pertama, cowok, lupa namanya, berprestasi di bidang akademik, banyak ikut lomba karya tulis apa research gitu.....lupa. Yang kedua, cewek, berprestasi bidang olahraga yaitu bulu tangkis. Selain itum beliau juga finalis Putri Indonesia/Miss Indonesia dari Jawa Barat! Nah, yang ketiga, cowok, berprestasi dalam bidang seni, tepatnya seni suara. Begitu nyanyi seriosa, wah, keren banget lah pokoknya. Beliau ngomong kebanyakan pake bahasa Inggris. Yang lucu saat beliau cerita waktu lomba paduan suara di Perancis. Katanya "Everyone is from UK, from Slovenia, and I'm from Jatinangor?" dan sebelumnya sempat bilang "I'm only from Jatinangor, small village in Sumedang." dan itu kocak banget... Kesannya Jatinangor itu bener-bener desa terpencil di Sumedang. Sumedang aja masih bagian dari Jawa Barat. Jawa Barat aja masih bagian dari Indonesia. Sedangkan peserta lain dari negara-negara Eropa... Tapi alhamdulillah menang juga kan! :))
Siangnya, ada pemutaran video tentang unpad gitu. Mulai dari ciri khas Unpad, tipe mahasiswa Unpad, cara berpakaian anak Unpad, cerita horor di Unpad, dan lain-lain. Dilanjutkan dengan hal yang paling keren nih. Katanya mau ada talkshow dengan bintang tamu yang udah terkenal dan sukses banget. Pas dikasih liat videonya, beliau (si narasumber) lagi turun dari helikopternya di Unpad. Pada bertanya-tanya gitu kan beliau siapa. Dan ternyata beliau adalah Pak WISNHUTAMA! Terus yang jadi moderator talkshow nya juga salah satu presenter di NET TV. Dan kita juga diliput NET TV loh... Kurang keren apa :)) Jadi intinya, isi talkshow tersebut adalah tentang wirausaha dan persaingan di wilayah ASEAN. Yang gue tangkep adalah, sebelum bersaing di ASEAN, minimal kita harus mampu bersaing di lingkup yang sempit dulu (misalnya fakultas, kampus). Dan sisanya, gue ga terlalu inget... Tapi merhatiin kok hehehehe-_-
Terakhir, sebelum pulang, ada focus group discussion. Jadi, perkelompok besar, masih dibagi beberapa bagian buat ngebahas satu masalah yang sebelumnya ada dalam talkshow sama Wisnhutama, yaitu tentang potensi Indonesia dalam pasar bebas ASEAN. Kebetulan, gue ditunjuk jadi notulen, di mana di akhir diskusi, gue yang disuruh membuat kesimpulan hasil diskusi. Cukup menyenangkan, apalagi teman-teman kelompok gue yang berasal dari berbagai fakultas, semuanya pada kompak dan menyenangkan. Akhirnya, setelah diskusi, kita pun pulaaang :))
N.B : Seperti prolog di awal, ospek kan identik sama dimarahin senior. Nah, saat Prabu, ada juga senior yang kerjanya marah-marah, teriak-teriakin kita kok... Mereka adalah DIVKAM, alias Divisi Keamanan, yang memakai slayer warna coklat. Tapi, mereka ngga selalu ada. Mereka cuma muncul saat kita mau mulai baris lagi, atau saat kita harus baris secara rapi dan disiplin. Itu juga mereka cuma sekedar teriak "Percepat, Dek!" "Tidak ada yang memainkan alat komunikasi!" "Tidak ada yang tidur!" "Tidak mengobrol, Putri!" "Tidak bengong, Putra!" Cuma gitu doang... Itu juga teriaknya dari jauh, ngga pas depan muka kita. Tapi itu semua semata untuk membuat kita disiplin... Dan kita bukannya takut, malah pada membuat lelucon tentang mereka, gara-gara cara ngomongnya yang agak lucu. Soalnya, ngomongnya suka diputus-putus gitu, misalnya "Tidak ada, yang, memainkan, alat, komuni, kasi!" gitu hahaha. Yaa tapi pas acaranya mulai, mereka langsung menghilang entah ke mana. Tapi saat mereka diperlakukan, tiba-tiba mereka datang entah dari mana hahaha
Artinya apaaan lhaa. . Ini karatagan ki Sunda tuh🤦♀️
ReplyDeleteJangan tanya saya... Saya masih ngga bisa bahasa Sunda sampai sekarang hehe
Delete