First SOOCA, First Lesson
Jadiiiiiiii hari ini adalah SOOCA perdana bagi mahasiswa FK Unpad 2014! Apa itu SOOCA? Well, SOOCA adalah singkatan dari Student Objective Oral Case Analysis, salah satu bentuk ujian di prodi Pendidikan Dokter FK Unpad. Dulu, saya tidak tahu apa itu SOOCA. Pertama kali saya mendengar seorang senior menyebutkan kata SOOCA saat Student Day Prabu, temannya yang lain langsung tertawa. Selanjutnya, mulai beredar kabar yang tak sedap mengenai SOOCA. Kata orang-orang, SOOCA itu ujian paling menyeramkan se-FK Unpad. Bahkan saya pernah menemukan di salah satu blog milik senior, bahwa SOOCA dapat menyebabkan gejala-gejala "mental disorder". Jadi, SOOCA itu apa?!?!?!
Hahaha, okay. Jadi begini. Selama tutorial, kita diberi beberapa case penyakit. Kebetulan, hingga waktu UTS semester pertama, hanya ada 7 case. "Hanya". Ya, kalau dibandingkan dengan semseter 2, dan seterusnya, jumlah case bisa meningkat hingga 16, 22, dsb. Jadi, 7 case ini belum ada apa-apanya. Tapi, karena kami masih baru banget dan masih "Da aku mah apa atuh" di FK Unpad ini, maka 7 case yang masih terhitung "hanya" itu sudah cukup membuat kami mengalami mental disorder. Eh, salah. Maksudnya, mereka. Saya sih tidak. Alhamdulillah.
Kemudian, 7 case itu masing-masing harus dibuat (di flipchart):
Nah, di sini, kita dituntut untuk menguasai ketujuh kasus tersebut tanpa terkecuali. Karena, saat SOOCA, kita akan dapat 1 kasus dengan undian. Setelah itu, dalam waktu 30 menit, kita harus menulis case overview, concept map, dan basic science dari kasus tersebut. Selanjutnya, harus dipresentasikan di hadapan 2 orang dosen penguji dalam waktu 20 menit. Kebayang nggak tuh betapa mengerikannya?
- Case Overview: Berisi identitias pasien, keluhan utama pasien, hipotesis, alasan mencoret hipotesis, dasar-dasar mendiagnosis suatu penyakit, dan diagnosis itu sendiri
- Concept Map: Perjalanan penyakit mulai dari penyebabnya, hingga ke gejala-gejalanya. pokoknya yang paling ribet deh. Ditambah lagi harus ada korelasinya dengan basic science, treatment, dan prognosis
- Basic Science: Pengetahuan dasar yang masih "dasar" banget deh di kedokteran. Masih berhubungan dengan kasus, pastinya. Sekali pun masih abstrak banget... Misalnya kayak tentang enzim, metabolisme, anatomi dll
Tapi, tenang aja. SOOCA sesungguhnya gak se-menyeramkan itu kok. Yang bikin menyeramkan adalah mindset mahasiswa yang sudah "teracuni" karena mendengar banyak cerita-cerita menyeramkan tentang SOOCA. Ada yang pingsan lah, ada yang ngga bisa apa-apa lah, ada yang dosennya sinis lah, dan segala macam. Padahal, kalau kita sudah mempersiapkan materi (sekalipun masih kurang maksimal) dan banyak ibadah dan doa, insyaa Allah bisa kok :))
Selasa, 21 Oktober 2014. Akhirnya tiba juga hari-H SOOCA. Anak-anak lain sudah mulai stress, panik, mengambis sampai larut malam bahkan dini hari, dari kurang tidur bahkan nggak tidur sama sekali, mulai menempel flipchart di dinding kamar bahkan di dinding kamar mandi, dan sebagainya. Mungkin semua itu bisa disebut dengan "SOOCA Syndrome". Tapi tidak berlaku buat saya. Entahlah. Saya tidak stress, tidak terlalu mengambis, dan tidak menempel flipchart di mana-mana. Saya justru kelebihan tidur. Pernah waktu itu saya terlalu mengantuk, padahal masih jam 9 malam. Akhirnya saya putuskan untuk tidur, dengan alarm jam 2 dini hari, berniat sholat tahajjud dan belajar. Alhamdulillah saya bangun jam 2. Tapi, saya justru tidur lagi... Dan baru bangun saat waktu Subuh. Sebenarnya saya agak menyesal, tapi apa gunanya menyesal? Menyesal tidak akan mengembalikan waktu saya yang telah hilang melayang.....
Saya rasa, salah satu penyebab ke-tidak-stress-an saya adalah Kang Dudu (Abdullah Ichsan, FK Unpad 2011). Kenapa Kang Dudu? Karena sejak OPPEK, secara tidak langsung beliau sudah menanamkan jargon "Let's have fun!" ke dalam hati dan otak saya, sehingga sampai saat ini, saya selalu merasa "Fun" terhadap apa pun yang terjadi di FK Unpad (biarpun belum siap ini itu, tetap saja terasa fun).
Pagi ini pun, saya sudah memasang alarm jam 3.30 pagi. Ya, saya kebangun sih jam segitu.....tapi tidur lagi.... Bangun jam 4 pagi, sholat, dan berniat belajar......tapi tidur lagi..... Untung aja alarmnya Putri membangunkan saya, dan itu sudah jam 5.30... Astaghfirullah! Lagi-lagi kelebihan tidur. Padahal udah hari-H. Ya-udah-lah-ya. Saya nggak mau menyesali waktu saya yang hilang. Jadi saya coba buat baca-baca lagi case overview, concept map dan basic science. Jujur, dari 7 case, yang benar-benar saya "pegang" itu baru case 1, 2, 4, dan 5. Buat case 3, entahlah. Saya mager ngafalin nutritional status assessment dan requirement. Apalagi rumus yang ada di nutritional requirement. Case 6 dan 7? Makin antah berantah lagi... Anatomi dan histologi terlalu banyak buat dihafalin dalam waktu singkat. Jadi, saya pasrah...
Kurang lebih jam setengah 8, saya pergi ke kampus, nongkrong-nongkrong di kantin dulu, soalnya yang kloter pagi (jam 7) masih banyak yang di gedung C.6.3. Saya masih berusaha menghafal sebisa mungkin. Selanjutnya kita baru naik, dan ternyata masih banyak anak-anak kloter pagi yang belum mulai ujian. Begitu masuk C.6, saya baru berasa deg-degan... Baru kali ini loh deg-degannya.... Apalagi pas mereka dipanggil satu-persatu buat "dikarantina". Begitu mereka mau beranjak ke gedung C.4, anak-anak langsung pada tepuk tangan. Mungkin maksudnya buat memberi semangat. Udah kayak pejuang yang mau ke medan perang buat merebut kemerdekaan aja...
Selama di C.6, saya coba baca-baca lagi, dan mulai mendalami lagi case 3 yang masih belum saya kuasai. Pokoknya, yang awalnya deg-degan, jadi biasa aja, dan malah makan terus... Kira-kira sekitar jam setengah 11, tiba-tiba nama saya dipanggil... Okay, tingkat kepasrahan mulai meningkat. Saya duduk di tempat "karantina", dan mulai baca-baca lagi. Saya juga sempat pinjam draft case 3 punya Amrina, dan berusaha menghafalkan nutritional status assessment. Saya mulai berdoa tanpa henti..... Dan saya sempat berfikir, "Apa Allah bakal mengabulkan doa saya dengan memberikan saya case 1, 2, 4, atau 5? Atau justru Allah mau memberi saya teguran dengan memberi saya case 3? Supaya ke depannya saya bertobat dan belajar lebih rajin lagi?"
Sekitar jam 11 lewat sekian, akhirnya tibalah waktu kita menuju C.4... Di sana, kita langsung ke lantai 3, dan masuk ke ruang tutorial depan ruang lab. Di situ, kita berdoa bersama dan masih sedikit membahas materi. Dan karena perut saya mulai meminta diisi, saya keluarin lagi sari roti coklat yang saya bawa. Baru ngunyah sekali, eh, tiba-tiba kita disuruh keluar. Ya udah deh, sekarang waktunya bener-bener pasrah 100% kepada Allah, karena nggak tau bakal dapat case berapa...
Pertama, tas ditaruh di pinggir lorong menuju laboraturium. Kedua, kita ambil "kartu undian" di tangan Bu Ana. Saya dapet angka 21, berarti saya dapet meja nomor 21. Begitu buka dan baca kertas soalnya..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................JENG JENG. Mata saya langsung tertuju pada sebuah kata. "Gorengan". Dan satu kata lagi. "Triglyceride". Itu artinya, saya dapet case 3.....
"Ternyata Allah mau memberi saya pelajaran, supaya saya nggak meremehkan SOOCA lagi..."
Ya udah deh. Soal yang ada di depan mata, harus dikerjain. Mau ngga mau. Suka ngga suka. Bisa ngga bisa. Waktu pengerjaan dimulai tepat pukul 11.30. Alhamdulillah proses pengerjaan flipchart saya cukup lancar (spidol hitamnya yang kurang "lancar"). Tapi, saya bener-bener lupa rumusnya nutritional requirement. Jadinya, nggak saya tulis di basic science deh....
Jam 12 kurang sedikit, saya udah selesai bikin flipchart. Saya selesai duluan loh...(ya terus kenapa gitu?) Saya langsung disuruh ke ruang tutor, menunggu di depan ruangan sesuai nomor meja saya tadi. Karena saya dapet nomor 21, kebetulan ruangan saya yang sebelah kanan, paling pojok.. Saya sempat mengintip ke dalam ruangan. Dosennya perempuan, yang satu masih muda, yang satu lagi agak tua. Saya nggak tau mereka sama sekali... Kayaknya mereka dosen tahun 2 atau tahun 3. Tapi itu nggak penting. Yang penting adalah apa yang akan saya hadapi selama 20 menit ke depan.
"TEEEET"
Begitu Pak Usep membunyikan bel, langsunglah saya dan teman-teman lain masuk ke dalam ruangan. Awalnya basa-basi dulu, "Boleh masuk, Dok?" Sehabis itu disuruh ngisi kertas absen. Lalu basa basi lagi, "Boleh ditempel flipchartnya, Dok?" Dan saya langsung tempel flipchartnya di dinding. FYI, saya bikin 4 flipchart. Yang bikin boros adalah karena di basic science harus gambar methabolic pathway, dan respiratory chain + oxidative phosphorilative.
Sebelum mulai, lagi-lagi basa basi, "Boleh saya mulai, Dok?" Ya, saya pun langsung nge-rap karena takut kehabisan waktu. Mulai dari, "Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, nama saya Adinda Syarifah Noor, NPM 130110140198. Kali ini saya mendapat pasien dengan keluhan utama blablablabla". Jujur, sewaktu menjelaskan ke dosen, saya tidak merasa grogi karena mereka adalah dosen. Saya benar-benar tenang, sekalipun nge-rap, Tapi, ada yang sedikit mengganggu. Sepertinya saya membuat kesalahan di flipchart basic science saya, karena dosennya ketawa... Iya, dosennya ngetawain saya. Saya diketawain dosen. Tapi saya merasa "masa bodo amat" lah dosennya mau ketawa atau gimana. Saya tetap lanjut aja menjelaskan sebisa saya. Alhamdulillah, cukup lancar. Bahkan saya selesai dalam waktu 15 menit, dan masih tersisa 5 menit. Sampai akhirnya saya bilang, "Sekian, Dok". Dokternya nanya dulu, "Apa ada yang mau ditambahkan?" Dan saya langsung melihat ke flipchart. Sejujurnya saya tau, kalau saya belum menjelaskan nutritional requirement, dan nggak saya tulis di flipchart basic science. Tapi, karena saya bener-bener have no idea tentang what the hell is nutritional requirement, jadi saya bilang aja, "Tidak ada, Dok." Saya pun disuruh keluar.
Kurang lebih 3 atau bahkan 5 menit saya menunggu di luar. Begitu keluar, langsung duduk di kursi dan badan terasa lemas. Rasanya tuh udah pasrah banget.. Cuma bisa berdoa dan merenung. Dalam hati, "Yaa Allah, ampuni aku, yaa Allah..." seolah melalaikan suatu case itu adalah sebuah dosa. Saya liat ke ruangan sebelah, tempat Hazra ujian, udah kosong. Dari jauh, udah tampak Ersan yang dadah-dadah ke saya, dan anak lain yang udah berkeliaran di luar. Saya agak deg-degan di sini. Setelah bunyi bel kedua, baru saya disuruh masuk lagi.
Kedua dosen itu mengoreksi saya secara bergantian. Dan benar, nutritional-requirement-yang-seharusnya-saya-jelaskan-itu menjadi kesalahan yang fatal buat saya. Pas ditanya, saya pura-pura bego aja, sambil sok kaget dan bilang, "Oh iya, astaghfirullah! Iya, lupa, Dok." Padahal sih, emang nggak ngerti, Dok... :"( Kemudian, hipotesis saya di case overview juga dipertanyakan. Katanya, hipotesis "metabolism disturbance" itu aneh. Padahal hipotesis itu saya dapatkan sewaktu tutorial, dan dengan pembenaran dari seorang dosen. Ya udah lah. Satu lagi, yang seharusnya "glikogenolisis", malah saya tulis "glukoneolisis"...... Jadi itu yang tadi diketawain sama dokternya. Bahkan beliau sampai bilang, "Itu istilah baru?" Duh, malu sih ya... Tapi untung dokternya memaklumi, "Yaa mungkin tadi grogi ya, nulisnya jadi itu." Hahaha, intinya itulah kesalahan-kesalahan saya. Terakhir, dokter yang agak tua bilang, "Ya udah, Dok. Disebutin aja nilainya." Kata dokter muda, "Ya, Adinda, nilai kamu tujuh puluh lima. Masih B+ ya." Dokter yang agak tua: "Gimana, terima?" Dan karena saya udah pasrah, saya bilang, "Terima, Dok." Terus saya lepas flipchart, bilang, terima kasih, dan keluar....
Well, dari SOOCA pertama ini, saya mendapat banyak sekali pelajaran dan perubahan pada diri saya. Dulu, saya ambisius banget, selalu pengen dapet nilai terbaik, dan sekali nggak dapet yang terbaik, bisa galau bahkan nangis. Dulu aja, waktu saya turun peringkat dari 1 ke 2, saya nangis dan menyesal. Tapi kali ini saya nggak menyesal loh. Saya nggak iri sama temen-temen saya yang dapet A, dapet 90, 94, dan lain-lain. Sepertinya, "wejangan" dari teteh fasil saya, Teh Siti Aisyah, cukup melekat di diri saya. Katanya, "Kalo misalnya lo sampe dapet nilai kurang bagus karena emang usaha lo kurang, ya lo jangan nyesel." Dan itu bener banget. Usaha saya untuk case 3 emang paling kurang maksimal, di antara 5 case pertama (maaf ya, case 6 dan case 7. kalian tidak saya anggap eksistensinya). Saya juga rasanya bersyukur banget. Case yang awalnya saya kira saya nggak bisa, ternyata masih bisa terselesaikan juga concept map dan methabolism pathway-nya yang super ribet karena terlalu banyak panah.. Masih dikasih nilai B+ juga alhamdulillah banget. Worth the effort lah. Saya juga bersyukur karena Allah masih sayang banget sama saya. Allah mau saya "naik kelas". Instead of memberi case yang "gampang" buat saya, Allah kasih case yang "susah", bukan karena ingin menyusahkan hamba-Nya, tapi semata-mata agar hamba-Nya berusaha lebih keras lagi. Agar hamba-Nya sadar akan kesalahannya. Agar hamba-Nya yang hina ini sadar akan kekhilafan, kelalaian, dan kemalasannya. Dan setelah mengalami kejadian ini, entah kenapa, saya merasa bahagia banget. Bahagia yang lebih "berarti". Bahagia karena mendapat pelajaran berharga dalam hidup :") Terlebih lagi, jargon "Let's have fun!" yang sudah melekat di hati dan otak saya, membuat saya tetap merasa fun, sekali pun saya nggak dapet nilai A kayak teman-teman saya yang lain. Karena saya juga sadar, semua ini progress. Mungkin awalnya saya boleh nggak dapet A. Tapi insyaa Allah, saya bisa dapet cum laude sewaktu S. Ked nanti. AAMIIIIIIINNNNNN :""") Yaa, intinya adalah: belajar dari kesalahan, tetap semangat, syukuri semua yang terjadi, jangan terlalu menyesali masa lalu, fokus ke masa depan, cepat bangkit kembali setelah jatuh, hidup jangan terlalu dibawa stress, dan LET'S HAVE FUN IN FK UNPAD! :))
Comments
Post a Comment