2 Months, 1 Day, 2 Hours
Sebenarnya, masih banyak tulisan yang harus saya tulis (masih di draft--bukan draft SOOCA ya), tapi entah kenapa, saya tiba-tiba ingin menulis hal random... Hmm mungkin ini efek karena melihat tulisan orang lain, jadinya saya 'geregetan' pengen nulis. Atau karena ke-baper-an saya malam ini, saya jadi ingin menumpahkan semua isi otak saya ke sini... (?)
Hmm I don't know what I'm writing. I just wanted to tell you that in less than 2 hours, the October 30th will be ended. And there is one day left until November. That means, 2014 will be ended in 2 months plus one day plus 2 hours. So? (Udahan ah bahasa Inggris nya. Maafin kalo masih agak ngaco.) Itu berarti, waktu saya tinggal 2 bulan lagi. Waktu apa? Hahaha. Mau jawab, tapi terkesan terlalu baper. Tapi ya sudah lah. Saya agak curhat sedikit di sini boleh lah ya... Karena saya paling tidak bisa memendam perasaan sendirian. Harus ada tempat curhat, atau yaa menulis bisa jadi solusinya.
Well, honestly, I've been admiring one person from Statera (silakan cari info sendiri ya apa itu statera). Actually, two. Or maybe three. But this one is more special. Beacuse I have some "feelings" for him. Maybe it's too far from "love", but it's more than just "admiration". He's so adorable... He's good-looking, smart, friendly, cheerful, charismatic, a doctor-soon-to-be, and there are too many positive things of him. And I was like "Da aku mah apa atuh..." Kadang saya minder. Merasa kecil. Merasa bukan apa-apa, bukan siapa-siapa. Merasa hanya sekedar mahasiswi baru fakultas kedokteran yang sejatinya masih perlu banyak belajar dan membaca Robbins and Cottran: Pathologic Basic of Disease. Tapi itu lah yang kadang membuat saya terpacu. Saya ingin diri saya tidak hanya dipandang sebagai sekadar mahasiswi baru. Saya ingin ada suatu kelebihan yang bisa dipandang dari diri saya. Oleh karena itu, ini cukup menambah semangat belajar saya. (Semangat belajar utama sih, tetap karena niat ibadah, menolong orang, dan membahagiakan orang tua ya).
Dan tak hanya masalah akademis, saya yang sudah-tidak-seambisius-masa-SD-SMP-SMA ini berniat untuk mengikuti beragam KKM dan organisasi di masa perkuliahan saya, Awalnya, saya hanya ingin mengikuti KKM Obscura (KKM fotografi di FK Unpad). Tapi saya menambah keinginan saya. Saya mau ikut futsal juga. Tapi, setelah mewawancarai Kang Dudu, beliau bilang bahwa mahasiswa FK Unpad masih apatis terhadap organisasi kemahasiswaan seperti PH (Pengurus Harian) dan Hima (Himpunan Mahasiswa). Melihat perkataan beliau, saya merasa tertohok... Saya juga apatis. Saya tidak tertarik bergabung dengan sebuah organisasi yang "organisasi banget" gitu. Dan selanjutnya, sewaktu Lecture Mabim Aksi oleh Kang Anta Maulana Nasution (FPIK/Perikanan Unpad 2011), saya semakin tertohok. Katanya, kalau kita mau berkontribusi buat Indonesia begitu jadi dokter nanti, itu kelamaan. Terus apa gunanya kita jadi mahasiswa? Sedangkan mahasiswa itu sendiri kan seorang agen perubahan, agen pengontrol sosial, komunitas yang paling dekat dengan masyarakat dan paling didengar oleh pemerintah. Istilahnya, mahasiswa itu semacam "jembatan" yang bisa menyalurkan aspirasi masyarakat agar bisa didengar dan ditanggapi pemerintah. Nah, dari situ saya mulai berpikir. Saya jadi mahasiswa kan bukan sekadar buat belajar kedokteran. Toh waktu lulus jadi dokter nanti, relasi dan jaringan itu bakal diperlukan banget sama seorang dokter yang "memperlakukan rekan sejawat sebagaimana saudara kandung". Akhirnya, saya memutuskan untuk (nantinya) mengikuti organisasi PH (atau mungkin Hima. Tapi kayaknya lebih ke PH sih.)
Sejujurnya, saya bingung, arah pembicaraan ini ke mana.... Hahaha :") Jadi, 2 bulan, 1 hari, 2 jam itu adalah sisa waktu yang kita punya di tahun 2014 ini. Dari kemarin-kemarin saya udah ngitungin hari dan bulan menuju 2015 aja. Soalnya, di pikiran saya, di tahun 2015 nanti mungkin saya nggak akan ketemu lagi sama salah seorang inspirator saya di FK Unpad (masih orang yang sama kok...). Karena dia akan segera sidang skripsi, wisuda, dan co-ass di RSHS Bandung... Well, time flies so fast, doesn't it? First, I was just admire him. And then, suddenly I adore him just because on one Saturday, I smiled at him --> he smiled at me too --> some of my friends ngecengin saya (mereka bilang saya berpindah hati) --> malemnya saya nge-stalk akun facebook beliau --> dan tiba-tiba saja perasaan itu tumbuh.... Hah. Kenapa sesimpel itu....
Lagi-lagi maafkan ke-random-an, ke-baper-an, dan ketidakruntutan saya dalam menulis. Sebenernya mah intinya saya mau menulis ini... Jadi, karena waktu yang semakin tipis dan kesempatan yang semakin mengarah kepada kemustahilan, saya cuma bisa melakukan satu hal untuk orang yang saya kagumi (dan mungkin lebih dari sekedar kagum) itu: mendo'akannya. Iya, do'a. Hampir sama seperti postingan saya yang berjudul "Analogi Korek Api dan Cinta dalam Doa", hanya saja, berbeda orangnya. Udah ya. Itu aja. Semoga do'anya 'nyampe' ya Kang. ((((LAAHHH INI POSTINGAN MACAM APA SIH))))
Sejujurnya, saya bingung, arah pembicaraan ini ke mana.... Hahaha :") Jadi, 2 bulan, 1 hari, 2 jam itu adalah sisa waktu yang kita punya di tahun 2014 ini. Dari kemarin-kemarin saya udah ngitungin hari dan bulan menuju 2015 aja. Soalnya, di pikiran saya, di tahun 2015 nanti mungkin saya nggak akan ketemu lagi sama salah seorang inspirator saya di FK Unpad (masih orang yang sama kok...). Karena dia akan segera sidang skripsi, wisuda, dan co-ass di RSHS Bandung... Well, time flies so fast, doesn't it? First, I was just admire him. And then, suddenly I adore him just because on one Saturday, I smiled at him --> he smiled at me too --> some of my friends ngecengin saya (mereka bilang saya berpindah hati) --> malemnya saya nge-stalk akun facebook beliau --> dan tiba-tiba saja perasaan itu tumbuh.... Hah. Kenapa sesimpel itu....
Lagi-lagi maafkan ke-random-an, ke-baper-an, dan ketidakruntutan saya dalam menulis. Sebenernya mah intinya saya mau menulis ini... Jadi, karena waktu yang semakin tipis dan kesempatan yang semakin mengarah kepada kemustahilan, saya cuma bisa melakukan satu hal untuk orang yang saya kagumi (dan mungkin lebih dari sekedar kagum) itu: mendo'akannya. Iya, do'a. Hampir sama seperti postingan saya yang berjudul "Analogi Korek Api dan Cinta dalam Doa", hanya saja, berbeda orangnya. Udah ya. Itu aja. Semoga do'anya 'nyampe' ya Kang. ((((LAAHHH INI POSTINGAN MACAM APA SIH))))
Comments
Post a Comment