High Hopes

Dalam rasa sakit yang kurasakan. Lambungku masih belum pulih juga akibat gastritisku yang kambuh. Ah, bodohnya. Mengapa di saat-saat seperti ini, aku masih sempat-sempatnya lupa makan malam. Belum lagi rasa sakit pada perut bagian bawah, seperti ada yang mengganjal dalam saluran ureterku. Ditambah lagi dengan dysmenorrhea ini. Ah....

Awalnya, malam ini kuniatkan untuk belajar, demi meningkatkan IP di semester ini. Tapi apa daya, rasa sakit ini membuatku harus berbaring di tempat tidur. Masih sambil membuka laptop yang tersambung dengan wifi asrama, aku justru sibuk berselancar di internet. Membuka youtube, menyetel lagu "High Hopes" milik Kodaline.

Broken bottles in the hotel lobby
Seems to me like I'm just scared of never feeling it again
I know it's crazy to believe in silly things
But it's not that easy 
I remember it now, it takes me back to when it all first started
But I've only got myself to blame for it, and I accept it now
It's time to let it go, go out and start again
But it's not that easy 
But I've got high hopes, it takes me back to when we started
High hopes, when you let it go, go out and start again
High hopes, oh, when it all comes to an end
But the world keeps spinning around 
And in my dreams, I meet the ghosts of all the people who have come and gone
Memories, they seem to show up so quick but they leave you far too soon
Naive, I was just staring at the barrel of a gun
And I do believe 
But I've got high hopes
It takes me back to when we started
High hopes, when you let it go, go out and start again
High hopes, oh, when it all comes to an end
And the world keeps spinning
Yeah, the world keeps spinning around 
High hopes, it takes me back to when we started
High hopes, when you let it go, go out and start again
High hopes, oh,
And the world keeps spinning
Ooh, yeah this world keeps spinning
How this world keeps spinning around

Lagu yang tak henti-hentinya kuputar sejak dua hari yang lalu ini, entah kenapa sekarang cukup sesuai dengan keadaan hati ini. Tentang mimpi? Ya. Semalam aku memimpikannya lagi. Dia yang seharusnya tidak kupikirkan lagi. Dia yang jika orang tanyakan, selalu kujawab dengan, "Gue udah move on, kok." Tapi ia justru menyelinap lagi ke dalam pikiran, melalui alam bawah sadar.

Kau tahu, betapa lamanya aku berusaha untuk melupakanmu? Lalu kau datang dengan mudah? Melalui mimpi yang begitu manis itu? Then I got high hopes from that dream, Man. And it took me back to when we started. Wait. "We" started? Or just "I" started? I always know that it's time for me to let you go, go out, and start again. But it's not that easy, Man...

"Dia" yang kujadikan "pengganti" dirimu pun seolah tak cukup menutupi bayanganmu yang masih terlihat hitam di bawah pancaran sinar matahari. Dalam beberapa hal, dia memang lebih baik darimu. Kepintaran dan kepekaannya cukup jauh di atas. Namun, karisma dan inspirasi yang kudapat darimu, tetap saja tak terkalahkan oleh siapa pun! Ah, kenapa semua jadi semakin rumit begini?

Tapi, satu yang aku tahu. Aku tak bisa terus terlarut dalam angan-angan kosong seperti ini. Lembaran cerita tentangmu mungkin akan kututup, kusimpan rapi di dalam lemari. Kurasa ini saat yang tepat untuk membuka lembaran baru, mengambil kertas putih dan tinta hitam yang baru. Mungkin, ini tidak akan mudah. Selayaknya luka yang parah, sebaik-baiknya wound healing pasti akan menyisakan scar tissue. But it doesn't matter! 'Cause it will only remind me that I once that strong. Yes, I am strong.

Comments

Popular Posts