KKN: The Memory Begins

Kuliah Kerja Nyata: Suatu masa yang menurut kakak tingkat FK, harus dinikmati sebagai pengganti liburan sebulan yang dihabiskan di desa orang.

KKN kali ini akan dilaksanakan di 3 kabupaten, yaitu Bekasi, Cirebon, dan Pangandaran. Bekasi yang dimaksud ternyata jauh dari Kota Bekasi dan sudah mendekati pantai utara Pulau Jawa. Alhasil saya tidak berminat memilih Bekasi. Untuk opsi Cirebon dan Pangandaran, saya masih belum terlalu yakin mau pilih yang mana. Tergantung teman KKN saya nanti mengajak ke mana.

Begitu muncul sosialisasi KKN yang mengharuskan kami mencari teman sedesa yang berisi 3 orang, saya sepakat untuk berpisah dengan Azizah agar semakin memperluas pertemanan (?) Tiba-tiba, Neneng ngechat saya dan bilang katanya mau KKN bareng di Pangandaran, sekalian skripsian hahaha. Berhubung Cirebon sepertinya akan sangatt panas dan tahun ini saya belum ke pantai seperti 2 tahun berturut-turut sebelumnya, maka saya iya-kan ajakan tersebut.  Saya lalu membuka "lowongan" di grup angkatan untuk 1 orang lagi, dan masuklah Zahra.

Waktu membicarakan kecamatan tujuan, neneng memberi opsi yaitu Parigi, Cijulang, dan Cigugur. Katanya, tempat wisatanya bagus-bagus (wah ini niatnya liburan yha bukan KKN wkwk). Saya pun diminta memilih. Karena benar-benar clueless dan tidak tahu apa-apa, saya hanya mencari ketiga nama tersebut di google maps dan melihat mana yang terdekat. Voila! Cigugur terlihat lebih dekat, jadi saya putuskan untuk memilihnya.

Sudah memilih kecamatan, kami masih harus memilih desa di dalamnya lagi. Hanya ada sedikit desa yang memiliki kuota untuk 3 mahasiswi FK (selebihnya campur laki-laki-perempuan), saya pun randomly memilih Desa Campaka, Desa Bunisari, dan satu desa lagi saya lupa.

Singkat cerita, pemilihan desa kembali hunger games seperti saat memilih topik skripsi. Saya dan Neneng mendapat Desa Campaka, tapi tidak dengan Zahra. Terjadi kesalahan teknis yang membuat Acah (Hafsah) terdaftar di Desa Campaka dan banyak kesalahan berantai lainnya yang tidak berawal dari niat "makan temen". Setelah diurus ke rektorat dll, ternyata Acah tidak bisa tukar desa lagi dan akan tetap di Campaka. Akhirnya, saya pun satu desa KKN dengan Acah dan Neneng. Well, keduanya bukanlah orang-orang yang dalam keseharian sering berinteraksi dengan saya dan bukan termasuk inner circle saya (emang punya?). Taipi, justru di situlah keseruannya!

Dibandingkan dengan beberapa teman angkatan saya yang menolak KKN, saya justru sangat excited! Ya, sekalipun jadwal liburan saya akan dimakan satu bulan. Tapi, kesempatan memperluas pertemanan dengan 18 anak jurusan lain ditambah pengalaman yang tidak biasa di desa--itulah yang akan menjadi cerita seru di masa mendatang!

Comments

Popular Posts