Jembatan

Ketidakpastian akan masa depan membuat saya memikirkan ulang tentang tujuan hidup.

Saya ingat ketika liburan panjang semester lalu, saya sempat memikirkan hal yang sama. Dulu, pemikiran saya masih begitu pendek dan sempit. Saya dulu hanya memikirkan apa saja yang harus saya tekuni selama masa perkuliahan saya sebagai mahasiswa kedokteran. Apakah saya harus aktif di keorganisasian, atau dalam hal penelitian. Semua itu pun sudah cukup terjawab karena memang saya lebih banyak menggeluti organisasi dan kepanitian yang memang lebih saya sukai ketimbang melakukan penelitian ataupun membuat karya tulis. Namun, ada yang mengubah pandangan saya...

Jum’at kemarin, setelah rapat 0 kepengurusan PH Hima tahun 2016, saya berbincang dengan Gde. Dia menceritakan sedikit pengalamannya di Jepang sewaktu menjadi delegasi Gunma. Ada yang menarik dari perbincangan Gde dengan seorang dokter lulusan FK Unpad yang kini melanjutkan studi di Jepang. Kebetulan beliau adalah anggota SRC gen 1 (atau justru ketua ya?), yang saya lupa namanya. *Maafkan, Dok*

Gde: Dokter dulu pas kuliah ikut organisasi apa aja?
Dokter tersebut: Cuma SRC aja.

Sepulang dari sana, Gde merenung. Dan sepulang dari perbincangan saya dengan Gde, saya juga ikut merenung. 1,5 tahun ini saya ngapain aja? Organisasi dan kepanitiaan yang saya ikuti selama ini punya dampak apa terhadap masa depan saya?

Ketika sang dokter menginginkan pertukaran ke Jepang, beliau langsung mengejar cita-cita tersebut, membuat karya tulis, dan melakukan hal-hal yang mendukung tercapainya impian tersebut.

Oh iya. Impian saya apa ya? Cita-cita saya apa?

Hmm saya baru ingat. Dari awal saya masuk kedokteran, saya ingin saat sudah jadi dokter nanti, bergabung dengan BASARNAS, atau apapun yang jelas saya bisa menjadi relawan di daerah bencana.

Itu berarti, cita-cita saya ada di bidang............PENGABDIAN?!?!

Saya jadi ingat kalau saya tidak mendapatkan seksi PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) PH Hima. Jadi teringat juga ditolak SCORP dan SCOPH yang banyak turun ke masyarakat. Dan masih teringat akan batalnya saya melanjutkan diklat Volunteer Doctors.

Jembatan yang saya bangun untuk mencapai cita-cita saya sudah runtuh. Ada yang runtuh sendiri. Ada yang saya runtuhkan sendiri. Entah apakah masih bisa saya bangun kembali jembatan itu.

Masa depan tidak ada yang tahu pasti sebenarnya. Apakah nantinya saya bisa membangun jembatan baru, atau justru saat ini saya sedang membangun jembatan menuju jalan hidup yang lain; yang tidak bermuara pada sesuatu yang kini saya anggap sebagai tujuan.

Mungkin ini salah satu alasan untuk saya benar-benar jadi mendaftar BEM Unpad dan mengejar bidang pengabdian (PKM). Atau mendaftar Vol-D lagi? Atau apa ya..... Entahlah saya juga belum tahu pasti.

Tiba-tiba teringat cita-cita yang lain. Saya pernah ingin menjadi motivator. Hmm barangkali selanjutnya saya bisa mengikuti training untuk menjadi trainer. Dan barangkali selanjutnya saya tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada lagi.

Tapi, yang jelas saya masih punya amanah yang harus saya tuntaskan tahun ini. Menjadi Menteri/Ketua Seksi Penyaluran Minat Bakat PH Hima Kema FK Unpad 2015-2016. Entah nantinya akan berdampak apa pada masa depan saya, yang jelas harus bisa berdampak positif kepada FK Unpad. Doakan saja :)

Comments

Popular Posts