SOOCA: Representasi Kehidupan

Di tengah banyaknya draft di blog dan juga draft flipchart yang belum terselesaikan, saya geregetan ingin menulis dan menumpahkan sebagian isi otak saya ke dalam blog. Selain menyalurkan hasrat menulis, mungkin bisa juga sedikit meringankan beban otak saya di H-sekian SOOCA ini. Ah......SOOCA. SOOCA lagi, SOOCA lagi. By the way, SOOCA kedua kami akan dilaksanakan hari Rabu, tanggal 31 Desember loh. (((31 DESEMBER))). Itu artinya, SOOCA di hari itu akan sangat menentukan, apakah kami mendapat 'kado' di akhir tahun 2014 kami, atau justru 'peringatan' lagi dari Allah SWT.

Well, alhamdulillah di SOOCA kali ini, ada beberapa kemunduran sekaligus kemajuan bagi saya pribadi. Kemunduran : saya nggak bikin draft SOOCA sama sekali. Iya. Saya mengkambinghitamkan ke-hectic-an PoA (jadi seksi dokumentasi dan latihan drama musical), kesibukan selama Magnum (Magang UKM), dan juga keikutsertaan saya menjadi tim sukses salah satu calon Ketua PH Kema. Padahal, sewaktu selesai UTS, saya langsung berniat untuk "tobat". "Gue abis ini mau tobat deh. Selesai 1 case langsung bikin draftnya." "Liat aja ya. Abis ini gue bakal ambis se-ambis-ambisnya orang ambis." Dan, memang ya, kata-kata yang udah terucap itu sangat sulit untuk dipertanggungjawabkan... Ibarat pepatah "Nasi telah menjadi bubur", yang ini namanya "Ketika rencana hanya tinggal wacana." Tapi, ya gimana. Mau kita sesali juga, waktu nggak akan pernah balik lagi. Jadi, ya, sekali lagi, saya tidak menyesali dengan semua yang telah saya kerjakan selama setengah semester ini :))

Kemajuan pertama yang saya dapat : saya lebih banyak membaca. Kalau sewaktu awal semester, paling-paling buku yang saya baca cuma Understanding Nutrition (itu juga cuma LI saya aja), Harper's Biochemistry (apalagi ini. baca sedikit lalu mual),  Med Cell Bio (awalnya bacanya asik karena masih superficial. begitu bahasannya detail, langsung tutup buku), Moore Anatomy (yang dibaca juga cuma terminology of anatomy), Junquiera Histology (cuma baca LI sendiri), dan Harrison's Internal Medicine (cuma nyari Thalassemia doang). Itu sedikit banget. Udah yang dibaca cuma LI sendiri, superficial pula. Berbeda dengan sekarang. Saya semakin haus akan ilmu (ini bukan pencitraan). Saya semakin geregetan. "Kenapa yang lain pada ngerti, saya nggak?" Saya baca Robbins (mostly), Jawetz Microbiology (lumayan, tapi masih kurang kalau buat MDE), Helmintologi Kedokteran (ini bacanya sewaktu mengerjakan tugas lab act), Henry's Clinical Diagnosis, Harrison (karena kepo dengan diabetes mellitus), Guyton and Hall Physiology (sedikit sih,, waktu kasus HDN), Katzung Pharmacology dan Lippincott Parmacology. Lumayan banget kan?? :" Well, saya tau. Bagi anak-anak yang ambis, semua yang saya baca mungkin masih sangat sangat kurang, dan belum ada apa-apanya dibandingkan mereka. Tapi, menurut saya, ini merupakan suatu kemajuan yang patut diberikan predikat "prestasi" oleh Bu Anna :")

Kemajuan kedua adalah : saya bisa bikin concept map sendiri :") Semua ini berkat dokter Ali Diana yang menyuruh kami membuat concept map masing-masing dan harus dikumpulkan kepada beliau. Jadilah pada waktu case 5 (Hemolytic Disease of Newborn), saya bisa bikin concept map versi saya sendiri, sekali pun sangat singkat. Yang penting saya ngerti :") Dan berkat dokter Ali juga, saya jadi lebih bayak membaca, termasuk sewaktu saya kepo banget sama Diabetes Mellitus. Tapi, semakin ke sini, karena sisa waktu yang amat sangat terbatas, akhirnya saya minta concept map orang juga...

H-5 SOOCA
Paginya, saya berniat ke bale mart buat beli makanan, karena stock makanan saya habis. Di saat saya kelaparan, bale mart malah utup-__- Akhirnya saya naik, dan kebetulan di depan kamar saya, ada Alfi yang sedang belajar di meja panjang. Saya pun menghampiri untuk sekadar bercengkrama, dan kami pun membicarakan SOOCA. Membicarakan mengenai 'subjektif''-nya ujian yang katanya 'objektif' itu. Entah dapat waham dari mana, tiba-tiba saya bilang, "Ya kalo gue sendiri sih, nggak masalah kalo SOOCA itu subjektif. Itu tuh kayak representasi kehidupan aja. Istilahnya, ya itu udah nasib lo. Mau lo sama temen lo usahanya sama, tetep aja hasilnya bisa beda kan. Toh dosen kita juga manusia, kita juga manusia. Yang objektif tuh cuma Allah SWT". Sepertinya syndrome SOOCA saya memang jadi bijak begini deh...

H-4 SOOCA
Ada sedikit kemajuan, karena di hari ini, saya pagi-pagi sudah belajar, lalu SOOCA-SOOCA-an sama tutor 19 dari siang sampai sore. Malamnya, karena saya merasa belum siap 100% untuk case 4 (Chronic Hepatitis B), saya berniat mengambis bersama Nandini dan Alfi di meja panjang. Sekitar jam 10, mata mendadak berat. Saya pun minum kopi dan berniat "tidur sebentar", karena saya tau, onset of action kopi di tubuh saya itu biasanya sekitar 1-2 jam. Jadi, rencananya supaya pas saya bangun 1-2 jam setelahnya, mata saya langsung melek lagi. Saya pun pasang alarm jam 11 malam, lalu tidur..............

H-3 SOOCA
Ternyata, "siklus tidur 5 jam" yang saya alami belakangan ini, terulang. Saya baru terbangun 5 jam setelahnya, yaitu jam 3. Ada sedikit rasa penyesalan, tapi saya teringat kalau menyesal itu tidak akan pernah mengembalikan waktu yang telah hilang. Saya pun mencoba bersyukur, karena saya masih bisa terbangun jam 3 dengan sehat dan segar. Saya pun masih diberi kesempatan untuk sholat tahajjud. Akhirnya saya tahajjud, dan saya mencoba melanjutkan apa yang harusnya saya kerjakan semalam (kalau bangun). Setelah itu, saya sholat subuh dan kembali belajar di meja panjang, di saat penghuni bale lain masih belum terlihat aktivitasnya.

Alhasil saya pun mulai membaca-baca slide dosen untuk Final FBS IV dan Compre BHP  besok. Sesekali saya lanjutkan belajar SOOCA dan menyelesaikan concept map yang belum selesai. Sekitar jam 11, tiba-tiba saya mengantuk dan saya tidur lagi sampai jam setengah 1. Lalu saya baru mulai kondusif belajar lagi sekitar hampir jam 3, gara-gara selama itu saya kelaparan karena delivery Indra yang tak kunjung datang...

Ya, pokoknya di hari ini, saya lumayan banyak belajarnya. Tapi, satu hal yang pasti adalah: saya tidak panik dan tidak stress sama sekali :") Yang ada, saya justru mengeluarkan petuah-petuah, kata-kata bijak yang cukup bisa menenangkan teman-teman se-per-meja-panjang-an (Nandini, Ivany, Alfi) saya hahaha.

H-2 SOOCA
Karena hari ini ada ujian Final FBS IV dan Compre BHP, jadi saya paginya masih fokus belajar FBS IV. Pas saya sempat balik ke bale sebelum Compre BHP pun, saya masih belum menyentuh SOOCA lagi.

Selesai Compre BHP, saya belajar lagi di bale. Awalnya, saya mau belajar buat Compre FBS I-II besok, tapi karena sudah ikhlas dan pasrah, akhirnya saya belajar SOOCA di meja panjang. Na'asnya, karena telat makan, maag saya justru kambuh.. Padahal saya merasa baru siap case 3, case 2 dan case 7. Dan karena obat maag saya habis, saya minta ke Putri, roommate saya. Dikasih mylanta tablet kunyah. Memang dasar anak kedokteran yang baru belajar farmakologi, saya baca-baca dosis, indikasi, kontraindinkasi dll. Seharusnya obatnya diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Saya baru aja makan. Tapi karena udah nggak kuat sama asamnya lambung, saya minum 2 tablet, berharap lebih banyak dosis yang sampai ke site of action sekali pun absorpsi obatnya terganggu oleh makanan yang ada di lambung :")

H-1 SOOCA
Pertama, ujian Compre FBS I-II. Kedua, berniat donor darah tapi nggak bisa karena saya baru minum obat kemarinm sedangkan syarat donor darah adalah minimal 3 hari setelah minum obat apa pun. Ketiga, saya menyendiri di saung depan C4, sambil mencoba SOOCA-SOOCA-an case Diabetes Mellitus. Ternyata, waktunya kurang cukup kalau harus menjelaskan pemeriksaan fisik, kimia dan mikroskopik pada cairan serebrospinal, sinovial, pleural, perikardial dan peritoneal, karena LI urinalysis memakan waktu paling banyak. Keempat, saya malah melihat kodok kawin di kolam depan C2. Dan yang kawin bukan cuma sepasang!! Nggak ngerti lagi deh, mungkin lagi musim kawin kodok kali ya.. Dan Yogi malah melempar batu ke arah mereka yang sedang asik-asiknya mempertahankan spesiesnya dari kepunahan HAHAHA untung mereka nggak mati, Yog :"

Sewaktu di bale, saya kembali belajar di meja panjang bareng Alfi, Ivany, Nisa (Apriani). Nandini SOOCA-SOOCA-an di atas. Pas waktu sholat maghrib, kami bikin lapak mushola dadakan di depan kamar saya (di tempat meja panjang) karena mushola yang sebenarnya kayaknya udah penuh sama yang SOOCA-SOOCA-an. Akhirnya, Azizah jadi imam, dengan makmum saya, Alfi, Nisa dan Putri.

Lanjut lagi, saya cuma membereskan basic science kasus HDN, menyalin brainstorming concept map yang belum, baru banget menulis basic science kasus Hepatitis, dan mencoba SOOCA-SOOCA-an sendiri. Karena saya udah nggak kuat dan udah ngantuk banget, akhirnya saya tidur jam 11. Tapi ujung-ujungnya tidurnya jam 12 juga.... Dan entah kenapa, saya sangat-sangat tenang, dan justru excited besok mau SOOCA. Padahal, saya masih belum belajar case Hepatitis sama sekali dan belum menghafal case Drug Eruption due to Amphicilin Hypersensitivity lagi. Dan bahkan, SOOCA yang harusnya dilafalkan sebagai 'SOKA', saya ganti jadi 'SOCA', dengan nada bicara yang di-imut-imutin gitu, biar lucu dan supaya orang-orang pada nggak takut sama 'SOKA' :))

SAMPAI JUMPA DI POSTINGAN SELANJUTNYA MENGENAI SOOCA KEDUA SAYAAA~

Comments

Popular Posts