SCORE 2015! #PrideInUnity

3 hari yang melelahkan terlewati sudah. 3 hari yang sarat akan materi, talkshow, diskusi, tugas, dan lain-lain. 3 hari yang akan kami (atau minimal, saya) ingat untuk selamanya. School of Regeneration and Encouragement 2015!

Kalau di tahun 1 saya ikut Mabim dan BOLT (Basic Organization Leadership Training) yang mempersiapkan kami untuk masuk ke dalam organisasi, di tahun 2 saya ikut SCORE (bukan SCORE CIMSA loh ya) yang mempersiapkan kami untuk memegang dan memimpin langsung organisasi yang telah kami ikuti. Satu tahun kepengurusan yang tak terasa akan segera berpindah tangan~

SCORE kali ini, menurut saya, untuk materi sebenarnya tidak ada yang terlalu spesial. Materi-materi mengenai manajemen konflik, team working-team-building, kaderisasi, manajemen proyek, bisa didapatkan di training atau pun upgrading mana pun. Maka, pada tulisan ini saya hanya akan membahas hal yang berbeda, yang tidak mungkin saya dapatkan di training-training lain.

Di hari pertama, seperti yang saya tuliskan di postingan sebelumnya, datang 4 orang Ketua Sema/Kema FK Unpad dari 4 kepengurusan yang berbeda, berada dalam satu meja di hadapan kami. Satu hal yang luar biasa, mengingat masing-masing mereka kini pasti punya kesibukan masing-masing. Di saat inilah kami merasa kecil, dan semakin "Gue harus bisa kayak mereka!"

Di hari kedua, berbagai orang dari berbagai KKM disatukan dalam satu kelompok kecil. Semua bisa saling mengkritik atau memberi saran kepada KKM lainnya. Hal yang sepertinya jarang terjadi dalam keseharian. Kapan lagi bisa mendengarkan kritikan mengenai KKM sendiri dari sudut pandang orang lain? (Tapi fasil saya lebih fokus mengurus RPO hahaha)

Di hari ketiga, yang paling membedakan adalah closing-nya sih. Kami ditutup matanya dari C3, dan dituntun jalannya. Berasa LKMM lagi, tapi bedanya ini bukan di Pantai Carita. Kami semua menerka-nerka "Ini di mana sih?" Rasanya kami sudah berjalan jauuuuh, padahal cuma dari C3 ke C6. Kalau mengintip sedikit, sekeliling agak remang-remang, tapi tampak masih ada sumber cahaya. Berasal dari cahaya lilin yang ternyata disusun membentuk tulisan "FK UNPAD". Kami diminta mengganti lilin yang rusak dengan lilin yang baru. Tapi ada lilin yang belum rusak sudah diganti. Salah kami sih. Filosofinya: cukup perbaiki yang rusak dan jangan merusak sistem yang sudah ada.

Setelah itu, barulah para panitia berbicara kepada kami yang berdiri sambil mengelilingi lilin. Awalnya mereka ada yang kecewa, tapi pada akhirnya mereka percaya. Kecewa karena kami masih suka melanggar peraturan. Tapi percaya bahwa tahun depan kami bisa memikul FK Unpad di pundak kami. Berasa LKMM lagi, tapi bedanya ini semua panitia jadi danlap.

Nah, kembali lagi. Ini bukan soal materi apa yang kami dapat atau pun tugas yang kami kerjakan. Melainkan, "untuk apa" kami ada di SCORE ini, selain disuruh tutup mata dan main lilin. Lebih dari itu, guys. Lebih. Dari. Itu. Ini tentang seorang kakak yang meminta adiknya menjaga rumah, karena sang kakak akan segera pergi. Ini tentang kepercayaan. Tentang beban yang dipikul. Tentang pundak-pundak yang kecil. Tapi banyak. Tapi kuat. Tapi bisa memikul 1 FK Unpad. Kita bisa. 2014 bisa. FK Unpad tahun depan milik kita! :)

Comments

Popular Posts