4th SOOCA: Emotional Numbing
Prolog:
Setelah sekian lama, akhirnya kita dihadapkan lagi oleh ujian yang satu ini. SOOCA, oh SOOCA. Ujian dengan berjuta cerita dan hikmah dibaliknya. Hmm sekarang SOOCA ke-4 dari total 8 SOOCA yang akan dilalui di masa preklinik. Itu berarti, setelah SOOCA ini, maka kami sudah setengah jalan menuju S. Ked!
Well, SOOCA kali ini adalah SOOCA terberat menurut kakak-kakak tingkat. Kenapa? Materinya adalah EMS (Endocrine and Metabolism System) dan NBSS (Neurobehavior and Special Senses System), di mana hampir semua isinya adalah me-ka-nis-me, yang harus betul-betul dipahami. Hafalannya juga banyak. SKS-nya terbanyak. EMS 7 SKS, NBSS 10 SKS. Totalnya 17 SKS... Dann case yang diujikan adalah:
EMS:
1. Multiple Pituitary Hormone Deficiency
2. Grave's Disease
3. Cushing Syndrome
4. Diabetes Mellitus Type 2
5. Diabetes Ketoacidosis
NBSS:
1. Guillain Barre Syndrome
2. Tetanus
3. Bell's Palsy
4. Myopia
5. Chronic Suppurative Otitis Media
6. Hemorrhagic Stroke
7. Ischemic Stroke
8. Febrile Seizure & Epilepsy
9. Cerebral Palsy & Mental Retardation
10. Psychosis due to Ampethamine Intoxication
11. Post Traumatic Stress Disorder
Semester ini, ada beberapa kemajuan pada belajar saya, biarpun, belum cukup mengkompensasi sih. Saya bisa bikin concept map sendiri di beberapa case EMS :") Dan alhamdulillah baik EMS maupun NBSS, saya masih cukup nyambung dan ngerti, beda pisan sama waktu RPS yang se-lolos itu. Tapi, yaa ada kacaunya juga sih. Kehidupan saya di semester 3 ini sepertinya 70% berorganisasi dan 30% belajar. Sering pulang malam, sampai sempat dimarahin mama akibat pulang jam 12 sewaktu Forum FK Unpad Fair dan rapat pendanaan kemahasiswaan :") Overall, semuanya masih jauh lebih baik ketimbang semester 2. Ditambah lagi, EMS dan NBSS itu seru banget menurut saya. EMS, cukup dengan mengerti fisiologi, sudah bisa bikin pathomechanism. Kalau NBSS, serunya adalah banyak hal-hal yang selama ini kita anggap "aneh" (misalnya, perubahan kepribadian, halusinasi, delusi, kelumpuhan), ternyata dapat dijelaskan secara ilmiah dan medis! Apalagi ada psikiatri juga yang menjadi cita-cita saya hahaha.
Nah, kembali ke SOOCA. SOOCA kali ini, saya baru belajar di H-22!! Iya, H-22.. Jadi, waktu H-30an, saya masih mikir "Ah SOOCA masih lama". Pas H-23 yaitu di hari H IEE, saya baru mikir, "SOOCA udah dekat..." baru deh saya mulai belajar keesokan harinya. Dannn kali ini saya NGEDRAFT! Setelah 3 SOOCA sebelumnya hanya mengandalkan draft flipchart dan draft-orang-lain-dependence hahaha alhamdulillah.
Saya baru mulai belajar efektif di H-4 karena udah mulai "libur". Saya masih lanjut ngedraft. Dan belum selesai sampai H-1. Tapi, selama 4 hari itu lagi-lagi, saya nggak stress. Saya setenang itu. Entah kenapa. Mungkin saya udah mengalami emotional numbing kali ya :" Mau nangis aja susah. Sekalinya nangis, cuma keluar setetes, dan udah aja gitu. Dann bahkan di H-2, saya baru benar-benar hafal 1 case, yaitu DM 2 :") Bahkan ada 2 hari di mana saya pakai kaos World Diabetes Day dari SCOPH CIMSA. Dan waktu saya latihan SOOCA-SOOCA-an case DM, saya selancar dan bisa se-ngerap itu.. Penjelasan basic science dan clinical science di case DM saya juga seruntut dan se-terstruktur itu.. Udah sesiap dan seberharap itu dapet DM :") Entah bagaimana dengan case lainnya. Tapi, yang jelas saya sangat yakin akan pertolongan Allah. Sekalipun, kadang saya masih merasa kurang pantas untuk ditolong akibat usaha saya yang masih belum sebanding dengan doa :"(
Senin, 28 Desember 2015. Today is the day! Pagi ini saya masih ulang-ulang lagi beberapa case, dan meminta Najmia ngajarin case PTSD. Pokoknya, setelah baca-baca lagi, saya berangkat naik mobim Uda bareng Azizah, Fairuz, Sarjan. Selama perjalanan, saya baru mulai palpitasi dan mengeluarkan suara-suara aneh.
Sesampainya di C6.3, hawa-hawa Padang Mahsyar mulai terasa. Saya masih palpitasi. Saya ambil duduk di belakang, di depan gawang, dan kembali minta Najmia ngajarin case Diabetes Ketoacidosis. C6.3 menjadi lebih ramai dengan adanya adek-adek Anantara (2015) yang mau OSCE.
Sekitar jam 7, nama-nama mulai dipanggil... Saya palpitasi berat. Begitu selesai pemanggilan kloter pertama dan tidak ada nama saya, saya langsung bersyukur alhamdulillah banget dan hampir nangis rasanya. Seperti biasa, kepergian mereka yang mau SOOCA ditepuki seangkatan, dan mungkin kali ini jadi oleh 1,5 angkatan ditambah dengan Anantara.
Satu persatu orang-orang yang belajar di dekat saya mulai dipanggil (Azizah, Taza, Najmia, Azka, Sarshab). Saya masih lanjut belajar dan makan roti coklat BKI yang saya beli semalam. Hmm ena. Saya juga udah buang urin sebanyak 4 kali.... Berasa polyuria. Terlalu mendalami case DM kayaknya, sampai-sampai saya juga mengalami gejalanya :") Tapi masih lebih sedikit lah ketimbang sewaktu RPS yang sampai 6 kali ditambah 2 kali lagi di ruang isolasi...
Sekitar jam 10, akhirnya nama saya dipanggil. Tapi manggilnya salah. Jadi "Adinda Noor Syarifah". Saya lantas ke depan, dan menyalami satu-satu orang-orang yang sekloter dengan saya. Baru saya duduk sedetik, sama bapaknya udah langsung disuruh turun. Yaudah deh. Seperti biasa, perjalanan ke C4 terasa begitu jauh dan hampa. Sepanjang perjalanan saya masih mencoba membaca draft sambil berdoa.
Di ruang isolasi C4.1, awalnya saya mau duduk sebelah Najmia karena mau minta diajarin case CSOM. Tapi, ternyata duduknya dipisah tiap kloter. Akhirnya saya minta ajarin Nandini. Selama di ruang isolasi ini, saya masih mengulang-ngulang. Baru setelah diminta "10 orang lantai 3" oleh Pak Aep, saya langsung gercep ambil tas dan naik. Saya mulai palpitasi lagi di sini. SOOCA semakin dekat...
Di ruang isolasi terakhir di lantai 3. Saya masih sedikit baca-baca. Palpitasi, tachycardia, dan semua gejala simpatetik mulai bermunculan. Tangan dingin, perut mual, dan rasanya mau muntah. Sesekali anak-anak yang udah selesai SOOCA, yang lagi mau ambil tas, menengok ke dalam ruangan kami dan dadah-dadah. Di sinilah timbul iri hati, dan perkataan "Duh enak banget ya mereka udah selesai."
Ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Unyong, kami pun akhirnya dipanggil masuk ke ruang flipchart! Diawasi oleh dokter-2010-yang-pakai-kacamata-yang-pernah-jadi-dosen-skills-saya-dua-kali dan juga ibu pengajar lab activity tahun 2. Taruh tas, ambil spidol hijau dan biru, ambil KTM, ambil nomor undian! Saya dapat nomor 14, yang letaknya di kiri-depan-medial. Dan, SOOCA pun dimulai~
Begitu mengintip kertas case, kata pertama yang saya temukan pada epilog adalah "consciousness". Saya langung bertanya-tanya, "Case apa ya yang loss of consciousness?" Begitu membaca secara skrining, ternyata case yang saya dapat adalah HEMORRHAGIC STROKE! Yang mana, saat tutorial, saya menjadi ketua case-nya :") Alhamdulillah. Tapi, soal case-nya banyak yang berubah. Pemeriksaannya semakin banyak, manajemennya banyak, dan saya makin bingung. Saya coba menenangkan diri dan meyakinkan diri kalau saya bisa. Brainstroming concept map saya baru selesai setelah 5 menit! Belum final concept map, belum yang lain-lain...
Selingan sedikit, kan spidol saya, saya taruh di sebelah kiri. Kebetulan, spidol yang disediakan juga warnanya biru. Dan saat anak Twinning di sebelah saya spidolnya habis, dia malah ambil spidol biru saya! Eh, sayangya spidol saya agak macet, karena memang saya bawa niatnya hanya untuk menuliskan LI di concept map, in case spidol yang disediakan berwarna hitam (untuk membedakan). Akhirnya, dokter-2010-yang-pakai-kacamata-yang-pernah-jadi-dosen-skills-saya-dua-kali memberikan spidol baru untuk saya hahaha.
Kembali ke penulisan flipchart. Saya panik. Saya kesal karena posisi flipchart yang diletakkan landscape, sedangkan saya menulis secara portrait. Jadi, setiap kali menulis, saya harus membalik kertasnya terlebih dahulu-_-
Sewaktu mengerjakan clinical science, saya sekacau itu. Saya mendadak lupa gejala-gejala stroke, manajemen stroke, dan apa-apa saja yang harus saya tulis untuk clinical science. Gejala simpatetik lagi. Palpitasi, berkeringat, tachycardia. Flipchart BCM saya bahkan sampai jatuh, lalu dokter-2010-yang-pakai-kacamata-yang-pernah-jadi-dosen-skills-saya-dua-kali itu yang mengambilkan. Dan saat waktunya habis, saya menjadi semakin pasrah. Alhamdulillah, semua LI sudah saya tuliskan, sekalipun saya masih merasa kurang. Saya pun berjalan keluar menuju ruang tutorial, di mana para dosen masih berseliweran keluar mencari remote AC-_- Saya duduk di depan ruang 14, dan kembali berdoa memohon kemudahan. Bismillah....
TEEEEEET
Masuk, salam, dan isi absen. Penguji saya yang pertama adalah dr. J, seorang spesialis saraf dan satu lagi saya nggak tau, tapi mukanya mirip Prof. Herman versi lebih muda... Saya menempelkan flipchart, dan mulai menjelaskan. Alhamdulillah saya cukup lancar menjelaskan concept map dan basic science. Begitu sampai di clinical science, saya merasa sangat kurang di sini. BHP aja nggak jauh-jauh dari informed consent dan PHOP nggak jauh-jauh dari edukasi prevensi. Dan bahkan ketika saya selesai, suasana langsung hening. Masih ada waktu. Masih ada yang bisa ditambahkan. Saya mulai berfikir......VASKULARISASI OTAK! Saya hampir lupa akan LI terpenting dalam kasus stroke ini. Begitu saya bilang, "Oh iya, Dok. Saya belum menjelaskan vaskularisasi otak," kedua dokter tersebut langsung mendadak alert, teralihkan perhatiannya ke saya dan ke kertas ceklisannya. Dokter J malah memberikan spidol dan bilang, "Jadi gimana vaskularisasi otaknya?" Terus ya saya tulis dan gambar Cicrle of Willis di flipchart dong... Sumpah, ini baru pertama kali saya menulis flipchart di dalam ruang presentasi hahaha baik banget lah :")
Selesai saya menjelaskan vaskularisasi, berbunyilah bel kedua. Saya baru ingat CRP-nya stroke. Saya mau sebut, tapi sudah terlanjur lelah. Bodoh sih, padahal bisa nambah nilai. Ah, sudahlah... Saya pun keluar, dan menghembuskan napas se-lega-leganya. Selega itu SOOCA berakhir. Mengenai hasil, saya sudah pasrah sih. Apalagi kedua penguji saya tampaknya berdiskusi panjang mengenai nilai saya. Ketika yang lain sudah dipanggil masuk, saya masih di situ...
Akhirnya saya dipanggil masuk oleh dr. J, beliau lantas mempersilakan saya duduk. Eh, beliau malah mencabuti flipchart saya. Padahal, biasanya mahasiswa mencopot sendiri flipchartnya. Ah, baik banget :") Baru deh mereka mengomentari presentasi saya.
dr. J: "Kalo subdural dan epidural itu bukan termasuk klasifikasi dari stroke ya."
dr. Feri (saya akhirnya tau nama beliau setelah dipanggil oleh dr. J): "Tadi kamu pas jelasin slurred speech, udah bener itu cranial nerve nomor 12. Eh terus kamu malah bilang Broca area sama Wernicke."
dr. J: "Yaa tadi kamu udah bagus sih penjabaran pathogenesisnya." *alhamdulillah nggak sia-sia jadi ketua case*
dr. Feri: "Nah, kalo Circle of Willis, sebenernya nggak sesederhana itu ya. Nanti kamu belajar lagi."
dr. J: "Selamat, kamu lulus. Nilai kamu 76."
ALHAMDULILLAAAAH. Yaa, biarpun pasti nggak sesuai ekspektasi, tapi saya bersyukur dan legaaaaa bangeeeet. Saya pun langsung keluar, ambil tas, dan bertemu dokter-2010-yang-pakai-kacamata-yang-pernah-jadi-dosen-skills-saya-dua-kali. Beliau nanya, "Udah selesai? Langsung pulang ya." Hehe siap, Dok!
Epilog:
1. Alhamulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan ketenangan selama hari-hari menjelang SOOCA. Karena kalau saya stress dan nggak tenang, niscaya saya nggak akan bisa belajar.
2. Alhamdulillah saya ditakdirkan untuk menjadi ketua case stroke. Minimal saya jadi paham pathogenesis dan pathophysiology-nya.
3. Alhamdulillah saya diberi case stroke. Nggak kebayang sih kalau dapat case lain yang entah menjadi sejauh apa diubahnya.... Apalagi case-case yang baru saya pelajari di injury time.
4. Alhamdulillah, mungkin kalau saya diberi case DM 2, saya bisa jadi nggak baca kalau ada halaman kedua, seperti yang teman-teman saya alami...
5. Alhamdulillah, sekalipun belum sesuai ekspektasi dan (lagi-lagi dan lagi) belum mendapat nilai A, semua ini tetap harus disyukuri karena insyaa Allah inilah yang terbaik menurut Allah. Karena bisa jadi kita membenci sesuatu padahal itu baik bagi kita, begitu juga sebaliknya.
6. Alhamdulillah, penguji saya keduanya sungguh sangat baik hati. Nggak ada kata-kata yang menjatuhkan saya sama sekali keluar dari mulut mereka. Yang ada justru mengoreksi dan memotivasi :)
7. Saya masih sangat-sangat harus membagi waktu agar bisa belajar lebih efektif lagi...
8. Ini salah satu SOOCA tertenang sekaligus SOOCA tergila saya. Tapi alhamdulillah saya bisa menyelesaikan semuanya dengan tepat waktu (sekalipun mepet).
N.B : Terima kasih banyak draft Kang Dudu, draft Spekatria, draft Devi dan draft Azizah! Terima kasih concept map Gde, penjelasan concept map Najmia, Azka, dan Nandini. Terima kasih juga untuk handout, draft, dan concept map super-siap-SOOCA, tutor 23 yang kucinta selalu biarpun orangnya rada sengklek semua :") Terima kasih brainstorming concept map Azizah, kertas binder Azizah dan Ujun. Terima kasih mobil Uda yang sudah mengantarkan menuju FK dan mobil Nandini yang sudah mengantarkan pulang. Terima kasih mama, papa, keluarga yang sudah tak terhingga kasih sayangnya. Terima kasih dosen-dosen tutor saya yang selalu membimbing selama 1 semester ini. Terima kasih semua orang yang sudah berperan dalam kesuksesan SOOCA EMS-NBSS saya, yang mungkin nggak bisa saya sebutkan namanya satu persatu :) SEMANGAT DMS-HIS!!!
Comments
Post a Comment