Random Thoughts
Di tengah draf-draf postingan di blog yang belum sempat terselesaikan dan draf-draf SOOCA yang bahkan belum tersentuh, saya merasa memiliki suatu urgensi untuk menulis. Entah apalah urgensi itu. Di tengah badan yang lelah, pikiran yang lelah, hati yang lelah, saya merasa tak lelah untuk menulis. Setelah pertandingan futsal putri dalam Liga Medika hari ini yang sangat menguras tenaga dan perasaan, harusnya saya beristirahat malam ini. Tapi, saya justru menyelesaikan project report X-FACTOR (Exchange is Fun and the Chance is Yours), suatu proker dari SCORE CIMSA Unpad, di mana saya menjadi project officer-nya. Lelah, namun akhirnya terselesaikan. Sekali pun, masih banyak hal yang harus saya selesaikan dalam rangkaian proker ini. Tapi alhamdulillah, tahun ini kami dapat melampaui jumlah pendaftar tahun lalu dan dua tahun yang lalu :")
Mengenai Liga Medika? Entahlah. Saya masih merasa bersalah dengan kontingen badminton yang gagal mendapatkan transportasi dari fakultas, begitu juga scientific paper yang sampai sekarang belum ada kabarnya. Mulai dari belum bertemu dengan Kang Irfan untuk dimintai tanda tangan, lalu Kang Toha salah menuliskan tanda tangan, harus mengeprint surat untuk kedua kalinya, sampai akhirnya bertemu Pak Tatang secara tak sengaja di Eijkman. Tapi, saya sangat bahagia karena alhamdulillah di tahun ini, uang fakultas untuk Liga Medika bisa cair, bahkan 100%... Saya pun rela membawa amplop berisi uang sepuluh juta lima ratus delapan puluh lima ribu rupiah dari Eijkman --> RS Borromeus --> Warung Pasta --> Baltos --> Jatinangor. Sekarang tinggal menunggu hasil akhir dari semua kontingen, dan masih belum berakhir juga. Masih ada Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang menanti untuk dikerjakan dengan deadline 13 Mei...
Dan alhamdulillah-nya lagi, futsal putri bisa juara kedua :") Dengan kemenangan dramatis saat semifinal lawan FKUI kemarin yang membuat kami semua sampai menitikan air mata, dan dengan kekalahan menyakitkan melawan FK Undip hari ini yang membuat kami sampai menitikan air mata kembali. Dua kali menangis dengan alasan dan rasa berbeda. Kemarin, saat gol balasan dari Nandini dan gol kemenangan dari Kak Adila, saya rasanya sudah tak peduli kalau air mata saya mengalir keluar begitu saja. Itu air mata kebahagiaan, yang rasanya baru sekali saya rasakan. Sebahagia itu. Tapi hari ini, rasa sesak yang memenuhi dada saya pun saya biarkan menetap. Ketinggalan 3 gol rasanya membuat saya teramat sangat ingin menangis. Tangisan itu pun saya tahan. Dan tiba-tiba, Kang Cepi bilang, "Ayo berdiri. Siap-siap." Saya pun berdiri dan kembali mengenakan kacamata. Setelah selesai time out, Desi masih dimainkan sebagai kiper. Kang Cepi berkata sekali lagi, "Ayo, siap. Pakai sarung tangannya." Ternyata saya disuruh masuk menggantikan Desi. Saya yang menahan tangis sejak tadi pun berusaha menguatkan diri sendiri. Sampai akhirnya saya masuk, bermain beberapa menit dan usailah pertandingan. Saya sangat ingin menangis, tapi saya tahu kalau saya harus menenangkan teman-teman saya yang lain, jadi lagi-lagi saya tahan tangisan itu...
Malam ini, saya seolah tak mau ambil pusing dulu mengenai UAS. Saya seolah mau memuaskan diri saya dengan kesenangan-kesenangan dunia (maya) dan menyelesaikan beberapa aspek non-akademis yang sayangnya harus menumpuk di satu waktu yang sama. Saya justru sempat-sempatnya uji coba berbicara sebagai danlap inspirasi maupun danlap evaluasi. Ah, saya masih harus banyak belajar, ternyata. Saya masih sangat jauh di bawah Danlap Irfan, Danlap Kamal, atau mungkin Danlap Dudu yang begitu legendaris itu. Saya masih butuh banyak belajar public speaking dan menyusun kata-kata dengan baik. Saya ingin bisa menginspirasi dan memotivasi orang-orang. Bukan orang, tapi orang-orang. Saya mau nasehat-nasehat saya tidak hanya sampai kepada pembicaraan antarpersonal saja. Saya ingin bisa memotivasi banyak orang, bahkan kepada satu angkatan, seperti yang seorang danlap lakukan pada saat OPPEK. Ah, rumit juga ya....
Another random thoughts? Ah, iya. Saya mendadak merindukan Olymphiart dan justru menonton video-video Olymphiart di youtube. Sepertinya saya akan sangat merindukan yel-yel Nostra yang menjadi favorit saya, yang liriknya begini:
Everywhere we go
People wanna know
Who we are
So, we're Nostra
Who we gonna beat
Everything we meet
Hu ha, hu yea yeah hu ha, hu yea yea hu ha hu yea yea hem
Dan parahnya, kesan pertama dari yel-yel tersebut mengingatkan saya kepada suatu lomba tertentu dengan seorang peserta tertentu juga :") Ah, kan. Malah baper. Baiklah, saya sudahi saja postingan yang super random ini. Setidaknya, ini lebih baik daripada saya harus memikirkan semua ini tanpa sempat tersalurkan~
Comments
Post a Comment