Olymphiart Crescendo day 3

Prolog:
Akhirnya tiba juga saat di mana saya bisa menulis tentang Olymphiart. Setelah sejak tahun 1 saya mencari tahu banyak tentang Olymphiart, melalui youtube dan blog kakak kelas, akhirnya saya kini merasakannya langsung.

Apa itu Olymphiart? Olymphiart adalah salah satu proker SOKA (Solid Kolega) berupa perlombaan seni, olahraga, dan akademik antarangkatan. Biasanya berlangsung selama 2 minggu pada bulan Maret/April. Tapi, pada tahun ini, karena ada perlombaan yag ditambahkan, waktunya jadi 3 minggu

Kalau bagi saya sendiri, Olymphiart merupakan ajang mencari jati diri. Jati diri individu, jati diri angkatan, maupun jati diri fakultas. Jati diri individu dapat dicari dengan mengikuti dan memenangkan lomba demi sekadar pengakuan bahwa "Saya bisa loh, melakukan ini." Jati diri angkatan dapat dicari dengan memenangkan banyak lomba dan medali emas, untuk kemudian ditukarkan dengan piala bergilir, sekaligus sebagai pengakuan bahwa "Angkatan kami paling hebat loh." Jati diri fakultas dapat dicari dengan menunjukkan bahwa "Anak FK bukan cuma bisa belajar aja loh."

Pada dasarnya, tujuan utama dibentuknya Olymphiart adalah untuk menyatukan, baik intraangkatan maupun antarangkatan. Karena kita adalah satu. Satu FK Unpad. FK Unpd unite.

Minggu, 29 April 2015. Saya yang baru saja tiba di Jatinangor setelah mengikuti T-REX 2015 (Training for Research Exchange--national meeting SCORE CIMSA), baru sempat beristirahat sebentar, ganti baju, siap-siap dan berangkat lagi ke kampus, ke gedung C5.

Sesampainya di sana, sudah dimulai lomba cerdas cermat, di mana Proxima diwakili oleh TM dan Eveline. And they were so damn genius! Skor akhir pun menempatkan mereka pada posisi runner up setelah Nostra, dan hanya selisih sedikit saja. Dan kami, para Proxima yang kompak mengenakan kaus angkatan kami, memliki yel-yel khusus untuk mereka yang kami nyanyikan setiap mereka menjawab pertanyaan dengan benar: "TM! Evelin! Emang! Hahu hahu!" Hahaha. Kakak-kakak Nostra pun tidak mau kalah dengan yel yel "Hu! Ha! Hu ye ye hu! Ha! Hu ye ye hu! Ha! Hu ye ye hem." Begitu juga dengan kakak Spekatria dengan yel-yel "Be, be excited! Be excited!"-nya.

Singkat cerita, di pertandingan kedua, wakil Proxima adalah Fathur dan Ilham Nikasah. Jargon kami untuk mereka adalah, "Fathur Nikasah, aha aha!" Dan lawan mereka adalah Kang Charles dan Kang Viga... Peraih IP tertinggi kedua Nostra dan peraih IP tertinggi pertama Spekatria. Tapi setidaknya mereka telah berani mencoba... Sehingga setiap mereka tidak menjawab, kami mengubah jargon menjadi, "Fathur Nikasah? YOLOOOO" (You Only Live Once). Dan jargon kami pun diikuti oleh kakak-kakak Nostra hahaha. Dan benar saja, seorang Kang Afandi Charles memang tak diragukan lagi kualitas otaknya. Dia dan timnya pun menang.... Sedangkan Kang Viga, di urutan kedua. Setelah diakumulasi nilai setiap angkatan, Proxima berada di urutan kedua setelah Nostra! Itu berarti, yang maju ke final adalah Nostra tim A&B, dan satu tim Proxima! Alhamdulillaaah :")

Pertandingan final pun dimulai, supporter yang tersisa tinggal Nostra dan Proxima. 2 Nostra vs 1 Proxima. Sebuah kebanggaan bisa maju ke babak final, padahal kami masih sekadar anak ingusan tahun 1 :") Pertandingan berlangsung cukup sengit, tapi tetap saja Kang Charles tak terkalahkan. Dannn hasilnya adalah juara 1 dimenangkan oleh Nostra (Kang Charles dan teteh yang satunya), juara 2 oleh Nostra juga, dan juara ketiga adalah Proxima (TM dan Eveline). Yah, walaupun tidak dapat medali sama sekali, tapi kami sudah teramat sangat bangga dengan perwakilan kami :") Terima kasih, TM dan Eveline! Kalian memang, hahu hahu!!! (???)

Perlombaan ini pun ditutup nyanyian dari kakak-kakak Nostra, "Terima kasih, dokter Intan. Terima kasih, dokter Fitria. Dari kamiii, Nostra semuaa. Terima kasih, dedek Proxima. Terima kasih, dedek Proxima. Dari kamiii Nostra semuaaa."

Kami pun tak mau kalah, "Terima kasih, Akang.. Jeng jeng. Terima kasih, Teteh.. Jeng jeng. Atas perjuangannya, selama Olymphiaaart," dengan nada lagu Keluarga Cemara.

Tiba, tiba ada seorang teteh Nostra yang teriak, "UNI UNTUR!"--yel-yel Proxima, dan akhirnya kami menyanyikan yel-yel itu bersama. Setelah itu, dilanjutkan dengan yel-yel "Nostra is dynamite". Ah, di sini rasanya damai sekali. Dua angkatan menyanyikan yel-yel masing-masing secara bersama-sama :") Kakak sayang adek, adek sayang kakak <3

Selanjutnya, saya pun pulang dulu ke bale karena belum sempat beristirahat.. Saya makan siang, ambil jersey, istirahat sebentar, lalu berangkat bersama ke kampus dan langsung menuju lapangan C6.3.

Sesampainya di sana, sudah ada teteh-teteh Spekatria berjersey oranye yang sedang latihan. Kami pun tak mau kalah, kami latihan juga. Baru saja selesai latihan, pertandingan tak lama lagi segera dimulai. Coach Gio pun memberikan instruksi kepada kami, dan memilih 5 pemain pertama. Dan kiper yang dipilih adalah Desi, sehingga saya pun memberikan pelindung lutut dan sarung tangan saya kepada Desi. Kami yang belum bermain berdiri di luar lapangan terlebih dahulu.

Pertandingan pun dimulai, saya yang berfikir, "Ah, kiper mah ga bakalan diganti. Gue ngga bakalan main hari ini," ikut meneriakkan yel-yel dengan semangat, sampai kehausan beberapa kali. Tenggorokan saya pun mulai serak. Tapi, teriakan kami worth it lah. Proxima pun berhasil memasukkan beberapa gol yang dilesatkan oleh Nandini, Odel, dan saya lupa lagi siapa :") Sayangnya, ada suatu insiden saat Desi menangkap bola, hidungnya tidak sengaja tertendang salah satu pemain lawan, sampai merah dan berdarah. Kami langsung cepat-cepat mengambil kasa untuk mengelap darahnya, dan alhamdulillah Desi yang sempat mengeluarkan air mata karena kesakitan, masih kuat bertanding!! Pertandingan pun dilanjutkan.

Ketika istirahat babak pertama, saya pun bertanya ke Desi, "Des, masih kuat kan?" Dia menjawab, "Din, ganti ya." Ya ampun, saya pikir tadinya saya tidak akan main hari ini... Saya pun menghela napas dan menjawab "Oke." Saya meyakinkan diri saya, mengambil pelindung lutut dari Desi, memakainya, dan masuk ke lapangan mengambil sarung tangan saya di sebelah gawang. Saya justr menghampiri penonton dan bertanya, "Belajarlah dariii?" dan dijawab, "Seeel". Ada juga yang bilang, "Semangat, Proof!" yang membuat saya semakin semangat. Bismillah, semoga kali ini saya bisa fokus menjaga gawang Proxima!

Babak kedua pun dimulai, dan karena ada pertukaran gawang, saya pun pindah ke gawang yang dekat dengan supporter Spekatria. Ya, memang ada tekanan lebih sih, mengingat tadi Desi performanya sangat baik, ditambah lagi saya berada di depan supporter lawan. Tapi, saya mencoba menenagkan diri, fokus, dan mengabaikan yel-yel supporter lawan. Walau pun kadang-kadang cukup berisik, saya masih bisa memberikan arahan kepada pemain Proxima yang sedang bermain.

Well, karena saya tidak terlalu ingat dengan jalannya pertandingan, singkat saja, Proxima menang tanpa kebobolan!! :")  Apresiasi dari supporter pun sangat meriah. Coach Gio juga memberi apresiasi lebih, karena katanya, "Kalian yang pertama yang make jersey ini, dan kalian yang pertama menang. Gue gak nyangka banget kalian main kayak gini. Apalagi gol yang tadi. Gue gak nyangka banget cewek bisa ngegolin kayak gitu."

Setelah mendapat beberapa pujian dan evaluasi dari Gio, kami lanjut menonton pertandingan PES yang sangat seru dan seperti nobar. Alhamdulillah, Fadhal menjadi juara satu dalam pertandingan tunggal :D Hasil yang sama juga didapatkan Unyong (Rafi) dan Adnan, di mana Unyong melawan kakaknya sendiri (Kang Faishal) di final PES ganda. Daaan inilah emas pertama Proxima!! :"D

Hari ini masih belum berakhir, karena setelah sholat Maghrib, masih ada pertandingan futsal putra Proxima B&A belawan Nostra A&B! Dan singkat saja, pertandingan pertama dimenangkan oleh Nostra, dan pertandingan kedua dimenangkan Proxima! Setiap selesai satu pertandingan, mau kalah atau pun menang, kami secara bersama-sama menyanyikan lagu "Uniuntur in una familia" dan "Nostra is dynamite". That was such an amazing moment :")

Epilog:
Ketika pertandingan berlangsung, semua orang mendadak fanatik. Tapi, ini lebih dari fanatiknya supporter klub bola, saya rasa. Karena yang kami dukung bukanlah orang asing. Bukan orang yang tidak kami kenal secara personal. Mereka tidak lain adalah teman satu tutor kita. Mereka tidak lain adalah orang yang kadang kita temui kalau belanja di bale mart. Mereka mungkin yang duduk di barisan sebelah kita saat lecture. Mereka bisa jadi orang yang berjalan kaki bersama kita saat menuju kampus. Atau mungkin mereka yang kita pinjam jas lab-nya. Bisa juga mereka yang kita contek PR lab act-nya. Mereka bukan orang asing. Mereka adalah keluarga kita, seperti slogan "Uniuntur in una familia," yang artinya "Bersatu dalam satu keluarga."

Ketika pertandingan berlangsung, tak ada lagi learning issues, SOOCA, OSCE, atau pun tugas lab act yang ada di pikiran. Yang ada hanya teriakan semangat, nyanyian yel-yel, dan gerakan-gerakan tak seragam yang dilakukan. Kadang ikut bernyanyi, kadang sambil bergoyang, kadang bertepuk tangan, kadang juga berteriak-teriak sampai tenggorokan meradang. Kadang bahagia sampai melompat-lompat. Kadang kecewa dan sedih sampai memukul suatu objek. Berlebihan mungkin. Tapi, inilah yang saya rasakan selama 1 hari Olymphiart.

Ketka pertandingan berakhir, menang atau pun kalah, kedua kubu menyanyikan yel-yel masing-masing bersama-sama. Seperti menjadi kawan lagi setelah sempat terpisahkan beberapa menit menjadi lawan, Menjadi satu lagi. Satu FK Unpad. FK Unpad unite. Di sinilah saya mendapat esensi Olymphiart yang sesungguhnya. Sama seperti tujuan awal SOKA yang membuat proker ini, yaitu untuk menyatukan intraangkatan mau pun antarangkatan. Di lapangan mungkin kami boleh menjadi lawan, saling bersinggungan, saling mendorong, atau mungkin saling menjatuhkan. Tapi, di luar lapangan, kami kembali menjadi "kakak sayang adek, adek sayang kakak". Terima kasih Olymphiart, yang baru berjalan 3 hari, dari total 3 minggu :D    

Comments

Popular Posts