Fakultas Keorganisasian: PH-Hima

Postingan ini ceritanya lanjutan dari postingan "Being Busy Keeps Me Alive". Dan kenapa judulnya seperti itu?

Well, pertama saya akan sedikit (sedikit terlalu banyak) bercerita tentang PH-Hima Kema FK Unpad dulu. Setelah membuat motivation letter, membuat essay "Aku Diri, Aku Sosial, Aku Ideal", dan mengisi formulir dengan urutan: Kastrat, Soka, Hublu, Profhubal, PKM, akhirnya tibalah waktu wawancara, Rabu, 11 Februari 2015. Karena pilihan pertama saya Kastrat (kajian strategis), maka yang mewawancarai saya adalah ketua seksinya sendiri yaitu Kang Nabil. Proses wawancara terbilang cukup lancar (dan dingin), memakan waktu sekitar 1 jam.

Pada suatu hari Selasa tanggal 17 Februari, tiba-tiba datang sms dari Kang Haidar. Ternyata saya diminta untuk wawancara lagi. Akhirnya, wawancara kedua saya berlangsung dengan singkat, yaitu sekitar 15 menit. Isi dari wawancara adalah pertanyaan mengenai seksi-seksi lainnya yang belum sempat ditanyakan sewaktu Kang Nabil yang mewawancara. Dari situ, saya merasa agak deg-degan... Orang lain cuma diwawancara sekali, kok ya saya dua kali....

Tibalah di suatu malam (udah kayak dongeng dah), tepatnya di hari Kamis, 19 Februari. ada nomor tak dikenal yang menelpon saya. Awalnya saya kira mas-mas delivery yang mau ngabarin "Neng, ini makanannya udah di depan ya," ternyata Teh Ainun. Intinya, beliau menawarkan saya masuk seksi P dan K (Pembinaan dan Kaderisasi), karena melihat keinginan belajar saya yang sangat tinggi, dan ada kesamaan antara kastrat dan P dan K dari segi melihat suatu permasalahan. Hmm, sejujurnya saya sangat tau kalau saya masuk P dan K, saya bisa benar-benar meng-upgrade diri saya dengan sangat baik. Tapi, saya sadar kalau saya belum bisa mengatur waktu dengan baik. Jadi, akhirnya saya tolak dengan halus...

Datang telepon kedua, masih dari nomor yang sama. Teh Ainun menawarkan Pendkesma (pendidikan dan kesejahteraan mahasiswa), melihat prestasi saya dalam bidang akademik semasa SMP dan SMA. Saya kembali menolak, dengan alasan, "Sejujurnya, Teh, aku masuk organisasi, masuk KKM itu buat 'melarikan diri' dari akademik. Jadi sebisa mungkin nggak mau ngurusin yang berbau akademik lagi hehehe." Barulah saya ditawari SPK (Seksi Pengembangan KKM). Kali ini, saya bilang, "Yaa boleh, Teh."

Setelah menutup telepon, ada sedikit kegalauan yang terbesit. Dari dua kali pembicaraan di telepon, saya dapat menangkap bahwa saya tidak diterima di kelima pilihan saya. Saya tidak diterima di kelima pilihan saya. Saya. Tidak. Diterima. Ah...... </3

Dan handphone saya kembali berdering dari nomor yang sama. Masih Teh Ainun. Katanya, "Selamat ya, Dinda. Sebenarnya kamu diterima di Kastrat. Teteh cuma ngetes kamu doang tadi hehehe." Hehehe
Hehehe
Hehehe
Hehehe
Hehehe
Hehehe
Hehehe
Ya nggak lah. Plot twist banget. Faktanya adalah, beliau bilang, "Din, seandainya Dinda nggak masuk SPK, P dan K, dan Pendkesma berarti Dinda belum bisa ikut PH-Hima tahun ini. Apa Dinda bersedia?" Saya jawab dengan nada lirih, "Nggak papa kok, Teh..."

Sejak 3 kali deringan telepon itu, sedikit kegalauan pun berubah jadi banyak kegalauan. Saya berpikir ulang. Apa yang salah dalam diri saya? Apa yang kurang dari saya? Se-tidak-pantas itukah saya untuk diterima di kelima pilihan saya? Saya coba renungi dan sadari kekurangan-kekurangan saya...  Pertama kastrat. Kalau untuk seksi yang satu ini, jujur saja saya agak gambling memilihnya. Banyak "terpapar" makhluk-makhluk kastrat (Teh Lulu, Teh Sonia, Kang Dudu, Kang Fadhil) dan keinginan belajar yang sangat tinggi membuat saya berani (mungkin lebih tepatnya: nekat) memilihnya di urutan pertama. Kalau sampai tak terpilih, itu merupakan suatu kewajaran. Kedua, soka (solid kolega). Saya bukan tipe konseptor. Saya tidak bisa merencanakan suatu hal yang jangka panjang. Saya lebih terorientasi kepada detail, dibandingkan dengan gambaran besar suatu hal. Sedangkan soka membutuhkan otak-otak (bukan makanan yang terbuat dari ikan, dibungkus daun pisang dan dicocol saos kacang itu ya) yang bisa mengonsep banyak event yang dapat menyatukan 3 bahkan 4 angkatan. Ketiga, hublu (hubungan luar). Saya belum berpengalaman menjadi humas sama sekali, errr. Dan mungkin juga karena saya yang setengah introvert ini agak sulit kalau membangun relasi dengan orang baru. Keempat, profhubal (profesi dan hubungan alumni). Entahlah, mungkin saya juga masih bingung, kegiatan apa yang bisa mempertemukan antara mahasiswa dan alumni, selain acara-acara yang sudah ada (contoh: Carotid). Lagi-lagi, saya kurang bisa mengonsep suatu acara, huft... Kelima, PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat). Mungkin saya masih kurang peka terhadap masalah yang ada di Jatinangor? Bisa jadi demikian. Hanya Allah dan Kang Nabil dan Kang Haidar dan Teh Ainun dan Kang Irfan dan yang lain-lain yang tau...

Dengan cap 'baper' yang saya miliki, saya jadi terbawa perasaan. Gimana kalau saya nggak masuk PH-Hima? Padahal saya ingat betul. Saya yang awalnya tidak tertarik masuk organisasi, lalu dengan pengaruh (secara tidak langsung) Kang Dudu dan Kang Anta Nasution, barulah saya bersikeras ingin masuk. Banyak juga teman-teman yang bilang, "Lo mah fix PH, Din." Saya pun juga sudah sangat yakin bisa menjadi bagian dari PH-Hima, sekali pun saya belum yakin kontribusi apa yang bisa saya berikan.

Mengingat adanya kemungkinan saya tidak diterima, saya pun terpikir akan opsi lain: CIMSA, berhubung saya juga sudah mendaftar. Saya pikir, kalau tidak diterima PH-Hima, saya mau fokus di CIMSA. Belum lagi saya berencana mendaftar Vol-D. Dan untuk PH-Hima sendiri, saya masih bisa mencoba lagi di tahun depan. Di sinilah saya teringat lagi. Rezeki sudah diatur, dan mungkin PH-Hima bukan rezeki saya. Sama saja seperti saat saya ditolak FKUI 3 kali... Yaa mungkin Allah punya rencana lain untuk hamba-Nya yang satu ini. Mungkin amanah ini memang bukan untuk saya. Mungkin saya lebih pantas mengemban amanah dari tempat lain. Mungkin Allah ingin mengajarkan lagi kepada saya, arti sebuah keikhlasan... :") Well, mungkin bisa dibilang semua ini berlebihan, terlalu mellow, dramatis, atau apalah itu. Tapi, ya inilah saya. Masih ada sedikit sisa-sisa keambiusan saya di masa lalu. Hanya saja, sekarang ambisinya beralih ke hal organisasi, bukan akademik lagi.

Sabtu pagi, 20 Februari 2015. Saya bangun kesiangan, jam 9 baru bangun.. Buka HP, ada chat line dari Talitha. Dia ngirim screencapture sms dari kakak tingkat ke nomor handphone-nya. Tulisannya:

"Halo, Adinda Syarifah Noor. Selamat!! kamu mnjadi bagian PH-Hima Kema FK Unpad 2015. Pengumuman Senin 23 Feb 2015 di C53 Theater pukul 16.00-18.00. Wajib hadir ya! *pakaian formal dan jas almamater. Ditunggu konfirmasi kehadirannya :)"

Wah, saya kaget. Apakah sms-nya yang salah kirim, atau memang seharusnya buat Talitha tapi salah nama. Saya langsung hubungi Kang Irfan buat konfirmasi. Karena balasan tak kunjung datang, saya hubungi Kang Haidar. Alhamdulillah beliau fast response (ya iya lah, kasie medinfo mah wajib keep in touch). Dan ternyata......................sms itu memang buat saya, alhamdulillah :") Setelah digantung selama 2 hari yang penuh kegalauan, ternyata Allah masih mau menitipkan amanah itu ke pundak saya :")

Senin, 23 Februari 2015. Hari yang ditunggu akhirnya tiba juga: Pelantikan Anggota PH-Hima Kema FK Unpad 2015. Acara yang semula saya kira akan 'sakral', ternyata justru tidak sama sekali... Angkatan saya justru heboh setiap nama-nama kami dipanggil satu persatu sesuai seksi yang dimasukinya. Dan benar saja, saya bukan merupakan bagian dari kelima seksi yang saya pilih. Saat di bagian SPK (Seksi Pengembangan KKM), begitu di-slide, nama pertama yang keluar adalah: Adinda Syarifah Noor! Alhamdulillah, benar dugaan saya bahwa saya masuk SPK. Saya langsung turun sambil ditepuki teman-teman, menerima map kuning dari Kang Irfan sambil beliau bilang, "Selamat ya, Din," menerima gulungan kertas dari Kang Ilham Matoha selaku ketua SPK, dan mendapat ucapan selamat lagi dari Kang Ryandika selaku Kepala Bidang Internal. Kemudian, saya keluar dan difoto dengan background lambang Kema FK Unpad.

Daaaan berakhirlah semua kegalauan ini :") Alhamdulillah. Mungkin pilihan saya kurang tepat, tapi pilihan Allah sangatlah tepat. Ternyata di SPK saya justru dipertemukan dengan orang-orang seru, rame, dan nggak kaku. Ya, semoga saja saya bisa banyak berkontribusi dan memberikan manfaat kepada SPK, KKM di FK Unpad, Kema FK Unpad, dan kepada mahasiswa-mahasiswa FK Unpad lainnya. FK UNPAD??? UNITE!!!

Comments

Popular Posts