Berubah untuk Mengubah
Sesungguhnya judul di atas merupakan caption dari foto publikasi School of Regeneration and Encouragement saya di instagram~
Well, hari ini adalah hari pertama SCORE. SCORE adalah salah satu tahap kaderisasi yang diperuntukkan untuk mahasiswa FK Unpad tahun 2 yang pada kepengurusan tahun depan akan memegang tongkat pemerintahan di FK Unpad, baik di PH Hima maupun di KKM. SCORE diadakan selama 3 hari, mulai dari hari ini, besok, dan lusa.
Banyak tugas yang diberikan. Dan karena tugas-tugas itulah, teaman-teman saya banyak yang mengeluh dan bahkan langsung meyatakan mundur dari SCORE. Tapi, saya tidak. Saya mencoba mengambil sisi positif dari banyaknya tugas yang diberikan. Salah satu tugas favorit saya adalah ketika kami diminta mewawancarai senior KKM/organisasi kami angkatan 2012, 2011, dan 2010. Saya rasa, inilah kesempatan saya untuk membangun silaturahim dengan para senior, sekaligus banyak belajar dari pengalaman mereka.
Pertama, saya mewawancarai Ketua SPU (nama SPK terdahulu) tahun 2012 angkatan 2010: Kang Pesiar Ilman. Sebelumya, saya juga pernah menghubungi beliau untuk meminta saran mengenai UU KKM-Komunitas.Chat terakhir beliau adalah “Maaf ya saya lama balesnya.” yang saya jawab “Iya ngga apa apa kok kang.” tapi setelah itu tidak dibalasa lagi... Okay. Mungkin beliau sibuk. toh beliau juga sudah beristri. Saya semakin tidak enak hati untuk menghubungi lebih lanjut.
Tapi, kali ini, demi tugas SCORE dan pembelajaran untuk saya sendiri, saya beranikan diri untuk mengontak beliau kembali selepas Bioscope IEE kemarin. ALHAMDULILLAH! Kali ini beliau sangat fast response dan responnya juga sangat baik. Akhirnya dari jawaban beliau, saya beri feedback berupa pertanyaan lagi, kadang berupa pernyataan, atau komparasi dengan kondisi SPK sekarang. Alhamdulillah, kami justru berdiskusi cukup panjang dan bertukar pikiran mengenai banyak hal tentang SPK, PH, dan KKM. Alhamdulillah, pembicaraan yang awalnya terkesan sangat kaku, berubah jadi lebih leluasa dan santai. Beliau mengganti kata “saya” menjadi “aku”. Dan yang cukup mengejutkan dan membuat saya tertawa adalah ketika beliau tiba-tiba menyelipkan “Wkwkwk”, “Hehe”, dan menyelipkan emoticon sedih hahaha. Overall, saya sangat bersyukur karena dengan diadakannya tugas ini, saya bisa lebih mengenal sejarah SPK dari masa ke masa.
Yang kedua, saya mengontak Teh Widuri (2011) dan Teh Ola (2012) hari ini. Teh Ola pun membalas dengan cepat, tapi beliau minta diingatkan untuk menjawab di saing hari karena pada pagi harinya beliau harus belajar di puskesmas. Alhamdulillah, sekali lagi Teh Ola merespon dengan baik dan sedikit bertanya-tanya mengenai Pembinaan Berkelanjutan yang diinisiasi di masa kepengurusannya.
Ketiga, chat saya baru dibalas malam hari oleh Teh Widuri. Saya maklum, Karena beliau pasti sedang sibuk koas... Walaupun tugasnya sudah dikumpulkan sore ini tapi saya masih penasaran dengan masa kepengurusan Teh Widuri. Dan ternyata, respon beliau teramat sangat baik pisan.... Saya melihat banyak hal yang kurang pada kepengurusan saat ini, tapi ada di kepengurusan Teh Widuri yang notabene sangat baik. Anggotanya juga sangat kompak di masanya. Banyak juga insight-insight baru yang membukakan mata saya dan memberi inspirasi. Ah, cinta banget saya Teh Widuri <3
Okee sekarang mau cerita sedikit tentang hari ini. Materi pertama, saya pikir hanya akan dibawakan oleh Kang Hafdzi Maulana, Ketua Kema FK Unpad 2013, karena memang saya sudah melihat beliau masuk ke ruangan. Materi kali ini berbentuk talkshow, dan saya kaget ketika dibilang bahwa moderatornya adalah Kang Poundra... Dan ternyata, ketiga narasumbernya adalah Kang Hafdzi, Kang Dudu, dan Kang Irfan.. Saya langsung shock. Saya memang pernah berhubungan via chat dengan Kang Hafdzi dan Kang Poundra, pernah juga mengobrol langsung dan chat dengan Kang Dudu, apalagi dengan Kang Irfan. Tapi melihat mereka berempat di depan mata saya secara bersamaan......saya langsung merasa kecil. Merasa rendah. Merasa hina. Apalagi setelah dibacakan CV Kang Poundra dan Kang Hafdzi yang entah berapa halaman.. Da aku mah apa atuh._.
Pertama, giliran Kang Hafdzi yang ditanyai tentang masalah-masalah yang ada pada kepengurusannya. Banyak perubahan, baik secara nama maupun struktural. Nama Senat Mahasiswa menjadi Keluarga Mahasiswa, UKM menjadi KKM disertai SPU menjadi SPK, masuknya kebidanan dalam kemahasiswaan sehingga menciptakan Hima Kedokteran dan Kebidanan yang masih sejajar dengan PH, adanya PnK PH dan Hima, konflik KKM-PH, dan lain-lain. Saya tertarik dengan munculnya FK Unpad Summit pada masa kepengurusan beliau yang bahkan dihadiri oleh dr. Wiyana.
Kedua, Kang Irfan lebih membahas kejenuhan di dalam kemahasiswaan FK Unpad dan masalah anggaran kemahasiswaan. Ketika dibuka sesi pertanyaan, setelah saya menunggu beberapa lama akhirnya saya mengacungkan tangan. Saya menanyakan mengenai bentroknya jadwal KKM dan tidak adanya solusi/keputusan setelah pernah diadakan Warung Kopi Kastrat. Saya ingin tahu pendapat ketiga orang hebat di depan mengenai solusi untuk masalah ini. Setelah saya, masih ada Gio yang memberi pendapat dan bertanya. Pernyataan Gio pun langsung ditanggapi Kang Irfan, lalu sesinya mau dilanjutkan ke sesi berikutnya. Kang Dudu pun mukanya langsung berubah dan menunjuk-nunjuk ke arah saya karena pertanyaan saya yang belum terjawab. Ternyata, maksud Kang Poundra adalah untuk menyimpan pertanyaan saya ke sesi berikutnya, karena ini sudah menjadi masalah, bahkan dari masa kepengurusannya..
Ketiga, Kang Dudu lebih banyak menekankan ke-Let’s-have-fun-an-nya. Ingin mahasiswa FK Unpad lebih berfikir dalam berorganisasi, tapi juga tetap senang dalam menjalankannya. Begitu ditanya kegagalannya, beliau menjawab “Kegagalan saya terletak pada SPK.” Saya langsung tersenyum getir. Bagaimanapun SPK di masa kepengurusan Kang Dudu maupun Kang Irfan, saya janji tahun depan akan lebih baik lagi :))
Setelah itu ada sesi singkat yang dilanjutkan dengan ishoma. Saya mengobrol sebentar dengan Kang Dika, dan beliau meminta saya mengobrol dengan petinggi-petinggi hebat yang masih ada di depan, “mumpung orangnya ada di sini”. Saya pun mendekat ke arah Kang Poundra dan Kang Hafdzi yang masih duduk. Di situ ada Agita yang mengobrol dengan Kang Poundra. Awalnya saya ikut-ikutan, tapi lama-lama saya kurang nyaman. Akhirnya saya langsung ke sebelah Kang Hafdzi dan memperkenalkan diri sebagai “orang yang penah nanyain soal KKM-Komunitas”. Saya pun kembali menanyakan soal SPK, dan membicarakan pandangan-pandangan Kang Pesiar. Dari pembicaraan singkat ini pun alhamdulillah saya mendapatkan inspirasi yang sangat tepat, menurut saya, untuk saya bawa di kepengurusan mendatang jika seandainya saya diberi amanah tersebut :))
Sesi berikutnya adalah materi Manajemen Konflik oleh Kang Naufal Rizqullah. Sebenarnya ini lebih banyak teori dan cukup membuka mata kami, mahasiswa kedokteran mengenai sisi lain dari konflik. Konflik bisa bersifat positif kalau dikelola dengan baik. Begitu juga dengan penyelesaian konflik, ternyata pemateri kami yang notabene anak FISIP, punya cara pendekatan yang lain (kompetisi) dibandingkan kami yang lebih cenderung mencari win-win solution (akomodasi, kompromi/negosiasi, kolaborasi). Well, semuanya akan kembali lagi kepada subjek yang berkonflik dan juga output serta outcome yang diharapkan.
Overall, terima kasih SCORE 2015!
Comments
Post a Comment